Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Arus Mudik, Menhub Soroti Tol Cipali, Pasar Tumpah, dan Polwan

Kompas.com - 01/04/2024, 07:46 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Polisi dan Jasa Marga untuk lebih memperhatikan lalu lintas di Jalan Tol Cipali pada saat momen mudik Idul Fitri 1445 Hijriah.

Hal ini lantaran lalu lintas di Tol Cipali masih menggunakan dua jalur, dan dikhawatirkan akan terjadi penumpukan volume kendaraan pemudik, sehingga terjadi kemacetan di jalur yang menyempit.

Baca juga: Rest Area Km 81 Tol Cipali Ditutup Selama Arus Mudik Lebaran 2024

"Kita tahu bersama bahwa Cipali tetap dua jalur, Cisumdawu akan beroperasi sehingga di KM 152 itu terjadi suatu kontraksi sehingga perlu manajemen yang khusus."

Demikian ucap Budi kepada awak media di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024) kemarin.

Dia berbicara usai menggelar rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2024 di Provinsi Jawa Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung.

"Saya meminta Polri dan Jasa Marga berkolaborasi memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan jumlah (kendaraan) yang akan lewat di sana," tambah dia.

Layanan Polwan

Selain itu, Budi juga menyinggung soal banyaknya pemudik yang parkir di tengah jalan dan juga penumpukan pemudik di rest area yang bisa menimbulkan kepadatan.

Sehingga, perlu ditempatkan petugas untuk mengatasi hal tersebut. Jangan sampai persoalan tahunan ini bisa berdampak pada kelancaran mudik.

"Menurut saya di mana rest area dan orang parkir di tengah jalan selalu menjadi masalah. Polda kreatif nanti Polwan yang ada di sana. Ini adalah tindakan persuasif yang baik yang saya apresiasi," katanya.

Baca juga: Area Istirahat KM101 Tol Cipali Disebut Aman, Meski Tanah Bergerak

Pasar tumpah

Sementara itu, untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan oleh pasar tumpah dan operasional delman, akan diberikan uang ganti ruang dalam bentuk corporate social responsibility (CSR).

Uang tersebut merupakan bentuk ganti kerugian untuk para perdagangan dan pemilik delman, agar tetap mendapatkan rejeki selama tidak beroperasi saat momen arus mudik lebaran nanti.

"Saya juga apresiasi bersama Polda, pangdam, memberikan suatu policy berkaitan dengan pasar tumpah dan kendaraan delman dengan polisi-polisi memberikan CSR karena kita tidak boleh menghilangkan rezeki mereka," kata Budi.

Larangan untuk truk besar

Budi menambahkan, selama arus mudik lebaran nanti untuk kendaraan truk bermuatan besar dilarang untuk melintas karena bisa berdampak menimbulkan kemacetan.

"Karena di sini ada Pangdam, selain di Jabar, di Banten pak, karena Jabar dan Banten adalah tempat yang paling penting bagaimana kita melakukan low and empowement berkaitan dengan kendaraan ODOL (Over Dimensi Over Load)."

"Karena ODOL ini jalannya pelan, bikin macet dan juga kalau di Merak itu kadang kadang bikin ulah," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com