Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 5 Tahun Hilang Terseret Arus Selokan di Garut, Bupati Turun Tangan

Kompas.com - 15/04/2024, 13:48 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

GARUT, KOMPAS.com - Tim Search And Rescue (SAR) gabungan melakukan penyisiran untuk mencari Rafka (5) yang hilang terseret arus air selokan di Padaasih, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Korban masih dalam pencarian," kata Kepala Seksi Humas Polres Garut, Ipda Susilo Adhi di Garut, Senin (15/4/2024).

Susilo Adhi menuturkan, petugas sudah melakukan pencarian terhadap Rafka sejak dilaporkan terbawa arus air selokan di Kampung Saripulo, Desa Padaasih, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Kamis (11/4/2024) petang.

Baca juga: Bocah 4 Tahun yang Hilang Terseret Arus Drainase Ditemukan Tewas

Petugas gabungan, kata Susilo Adhi, melakukan apel gelar pasukan di Teras Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul sebelum melakukan operasi memperluas pencarian korban di aliran sungai.

Susilo Adhi mengatakan, kekuatan personel itu akan melakukan pencarian dengan menyusuri aliran selokan dan sungai mulai dari Sungai Pamalayan, Sungai Batara mengarah ke Copong aliran Sungai Cimanuk.

"Penyisiran ulang titik lokasi ke Sungai Pamalayan dari Sungai Batara ke Copong," kata Susilo Adhi.

Camat Pasirwangi Bambang Rudijanto menyatakan, pencarian seorang anak yang terbawa arus itu sudah dilakukan sejak hari pertama korban dilaporkan hilang.

Selanjutnya proses pencarian melibatkan semua unsur dengan membagi lima tim sebanyak 85 orang yang disebar untuk mencari korban di aliran selokan dan sungai.

"Tim pencarian ini tersebar di sepanjang rute dengan harapan dapat menemukan korban atau jejaknya," kata Bambang.

Bupati "turun tangan"

Insiden seorang anak yang terbawa arus air selokan saat bermain bersama teman-temannya itu mendapatkan perhatian khusus dari Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin.

Baca juga: Terseret Arus Sungai Oya Gunungkidul, Pelajar SD Ditemukan Meninggal

Barnas Adjidin menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pencarian secara maksimal, sampai batas waktu yang ditentukan sesuai aturan berlaku.

Ia berharap tim SAR gabungan dapat terus semangat, kompak, tetap memerhatikan keselamatan bersama, dan secepatnya korban bisa ditemukan.

"Titik awal sampai dengan hilir itu pasti banyak kemungkinan, kemungkinan pertama yang terus hanyut, kemudian tenggelam dan menyangkut dalam sungai, ataupun di semak-semak di pinggir sungai."

"Oleh karena itu, terus disisir sampai dengan batas waktu yang ditetapkan," kata Barnas Adjidin.

Baca juga: Cerita Ihra Abadikan Masjid di 3T: Jalan Terjal, Terseret Arus, hingga Sulit Makanan

Barnas Adjidin juga secara langsung memberikan dukungan berupa logistik tambahan dan dana sebesar Rp10 juta untuk menunjang kelancaran petugas gabungan dalam operasi pencarian korban.

Ia berharap petugas gabungan maupun sukarelawan yang terlibat dalam pencarian itu tidak mengalami kekurangan logistik, semua dipastikan terpenuhi kebutuhannya dalam operasi pencarian.

"Saya juga tidak ingin sampai ada kekurangan amunisi, misalnya makan dan lain sebagainya," kata Barnas Adjidin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com