Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Kompas.com - 16/04/2024, 15:25 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Cuti libur hari raya Idul Fitri 1445 H sudah berakhir. Namun, sejumlah destinasi wisata di kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Barat, masih ramai dipadati pengunjung.

Pantauan Kompas.com di Kebun Raya Cibodas (KRC) Cipanas, Cianjur, Selasa (16/4/2024), sejumlah kendaraan tampak mengantre di pintu masuk kebun raya.

General Manager Kebun Raya Cibodas Joko Sulistio mengatakan, wisatawan yang berkunjung didominasi dari luar kota, terutama dari Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya.

Baca juga: Puluhan Remaja di Cianjur Pesta Miras di Malam Takbiran

"Termasuk juga pengunjung setempat atau warga lokal. Biasanya datang secara rombongan," kata Joko kepada Kompas.com di KRC, Selasa petang.

Disebutkan, tingkat kunjungan wisata diprediksi masih akan tinggi hingga akhir pekan.

"Karena yang ASN ada dikasih jatah dua hari untuk WFH sehingga ada yang masih memanfaatkan untuk liburan," ujar dia.

"Tadi kita sempat cek di pintu masuk. Gerbang belum buka sudah ada antrian (kendaraan)," imbuhnya.

Baca juga: Larang ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Bupati Cianjur: Ada Sanksi Moral dan Disiplin

General Manager Corporate Communication Kebun Raya dari Mitra Natura Raya Zaenal Arifin menambahkan, sepanjang libur lebaran tingkat kunjungan melonjak drastis hingga 500 persen dari hari biasa.

"Ekspektasi kita di Sabtu Minggu ini bisa mencapai 10.000-an pengunjung lagi," kata Zaenal di kesempatan yang sama.

Zaenal menuturkan, musim liburan kali ini juga bertepatan dengan momentum HUT ke-172 Kebun Raya Cibodas.

Sejumlah paket wisata ditawarkan, termasuk diisi dengan bakti kemanusiaan berupa aksi donor darah dan santunan anak yatim piatu.

Tak hanya mendapatkan santunan, anak-anak juga berkesempatan mengikuti tur wisata dan mendapatkan edukasi mengenai dunia konservasi.

"Salah satunya tadi belajar membuat kokedama karakter. Yakni, teknik menanam tanaman yang dijadikan handycraft," ujar Zaenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com