Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21.000 Penumpang Naik Kereta Cepat Whoosh di Puncak Arus Balik Lebaran

Kompas.com - 17/04/2024, 15:35 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberangkatkan 21.000 penumpang kereta cepat Whoosh saat puncak arus balik Lebaran 2024 pada Senin (15/4/2024).

GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan lebih dari 65 persen atau sekitar 14.000 penumpang yang melakukan perjalanan pada 15 April merupakan penumpang dengan relasi Padalarang maupun Tegalluar menuju Halim.

“Tingginya jumlah penumpang tersebut bertepatan dengan berakhirnya masa libur lebaran yang ditetapkan Pemerintah,” kata Eva di Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2024).

Baca juga: Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Eva menyebut sebanyak 9.500 penumpang menggunakan Whoosh dari Stasiun Padalarang, sedangkan 4.500 sisanya memilih menggunakan dari Stasiun Tegalluar.

“Tingginya penumpang Whoosh dari Stasiun Padalarang ini dikarenakan konektivitasnya dengan Stasiun Bandung melalui perjalanan KA feeder,” kata dia.

Dia mengatakan, pada momen puncak arus balik rata-rata okupansi perjalanan Whoosh menuju Stasiun Halim menyentuh angka 89 persen.

Seluruh jadwal mulai jam 14.00-20.30 WIB seluruh tempat duduk habis terjual 100 persen.

"Meski terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan hari-hari biasa, seluruh pelayanan di stasiun dan kereta pada momen tersebut berjalan dengan selamat, aman, lancar, dan terkendali," kata dia.

Baca juga: KCIC: Penumpang Kereta Cepat Whoosh Naik 30 Persen Selama Lebaran

Eva mengatakan, meskipun puncak arus balik pada angkutan Lebaran 2024 sudah terlewati, KCIC tetap mengoperasikan 12 perjalanan tambahan hingga 18 April 2024.

Melalui data pemesanan tiket hingga akhir pekan ini volume penumpang juga masih terlihat cukup tinggi jika dibandingkan hari biasa.

"Perjalanan tambahan masih diberlakukan untuk mengantisipasi penumpang yang menunda melakukan perjalanan arus balik sesuai dengan kebijakan Pemerintah."

"Dengan banyaknya jumlah perjalanan, penumpang bisa lebih fleksibel dalam membuat rencana perjalanan,” kata Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com