Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cairan Soda Api Tumpah dari Truk di Bandung Barat, 104 Orang Luka-Luka dan 200 Kendaraan Rusak

Kompas.com, 26 Desember 2024, 20:17 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com – Sebanyak 104 orang mengalami luka-luka akibat tumpahan cairan kimia yang berasal dari sebuah truk di sepanjang Jalan Purwakarta - Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis (26/12/2024).

Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menjelaskan bahwa hingga saat ini ada lebih dari 100 orang yang mengalami luka ringan, sementara empat orang lainnya mengalami luka berat akibat cairan kimia yang tumpah tersebut.

“Korban yang terdampak kebocoran cairan B3 ini mayoritas mengalami perih pada mata dan kulit melepuh. Empat orang dibawa ke rumah sakit karena luka bakar akibat percikan soda api,” kata Tri di Bandung Barat, Kamis (26/12/2024), seperti dilansir Antara.

Baca juga: Polisi Periksa 10 Saksi untuk Kasus Tangki Cairan Kimia Bocor di Bandung Barat, Sopir Wajib Lapor

Menurut Tri, beberapa korban langsung terpercik cairan kimia, sementara yang lainnya jatuh dan terkena tumpahan tersebut.

Meskipun ada korban luka berat, Kapolres memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Selain itu, sekitar 200 kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, mengalami kerusakan akibat terkena cairan kimia yang menempel pada kendaraan hingga tidak bisa dihilangkan.

Beberapa kendaraan juga mengalami kerusakan pada mesin akibat tumpahan cairan tersebut.

Perusahaan pengirim, CV Yasindo Multi Prima, telah menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan akibat kebocoran cairan soda api tersebut.

Tumpahan cairan kimia terjadi sepanjang jalur Cikalongwetan hingga Padalarang, saat truk tangki yang mengangkut cairan soda api melaju dari arah Purwakarta menuju Bandung.

“Kami saat ini masih melakukan pendataan terkait jumlah kendaraan yang terdampak. Pihak perusahaan siap memberikan ganti rugi,” kata Tri.

Baca juga: Awal Mula Insiden Truk Tangki Bocor, Cairan Kimia Sebabkan Kerusakan Massal di Padalarang

Petugas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Kabupaten Bandung Barat, Adi, mengungkapkan berdasarkan pemeriksaan, cairan yang tumpah adalah soda api (NaOH) atau caustic soda liquid.

Cairan tersebut sesuai dengan yang tertera di surat jalan truk.

“Kami menemukan bukti cairan caustic soda liquid dari sisa di tangki yang dicocokkan dengan surat jalan pengemudi,” jelas Adi.

Adi menambahkan, pihaknya akan memanggil perusahaan untuk dimintai pertanggungjawaban atas dampak yang ditimbulkan akibat kebocoran cairan kimia tersebut.

Proses selanjutnya akan melibatkan kerja sama dengan polisi untuk tindak lanjut lebih lanjut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau