Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi dalam Kardus di Sumedang Dibuang Ibunya, Polisi Sebut Hasil Hubungan Gelap

Kompas.com, 6 Januari 2025, 05:50 WIB
Aam Aminullah,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sumedang, Jawa Barat, AKP Uyun Saepul Uyun mengungkapkan, pelaku pembuang bayi dalam kardus di Sumedang adalah ibu kandung dari bayi tersebut. 

Polisi sudah menangkap ibu yang berinisial NN tersebut. Menurut pengakuan NN kepada polisi, bayi yang dibuangnya itu adalah hasil hubungan gelap dengan pacarnya. 

Uyun mengatakan, NN, membuang bayi yang baru dilahirkannya 12 jam setelah melalui proses lahiran normal.

Baca juga: Polisi Tangkap Ibu Pembuang Bayi di Sumedang Kurang dari 24 Jam

"Terduga pelaku awalnya membantah bahwa bayi yang dibuang dalam kardus di kebun itu anaknya. Tapi setelah melalui pendekatan oleh Polwan dan bidan, akhirnya pelaku NN mengakui itu anaknya," ujar Uyun kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu (5/1/2025) petang.

Uyun menuturkan, selain mengamankan ibu kandung bayi laki-laki tersebut, pihaknya juga telah mengamankan sementara terduga pacar pelaku NN.

"Kami juga sudah meminta keterangan dari lelaki yang disebut NN sebagai pacarnya, tapi belum tentu juga itu ayah biologis si bayi. Namun begitu, kami amankan juga untuk sementara terduga pacarnya ini," tutur Uyun.

Uyun menyebutkan, terkait motif NN membuang bayinya ini masih dalam pendalaman.

"Motifnya masih perlu pendalaman, kami masih meminta keterangan dari NN, karena saat ini, kondisinya juga masih terlihat syok, habis melahirkan," sebut Uyun.

Baca juga: Mahasiswi Melahirkan di Kos Dibantu Pacarnya, Bayi Dibuang hingga Ditangkap Polisi di Pekanbaru

Uyun mengatakan, bayi laki-laki dalam kardus tersebut ditemukan oleh Yaya, warga sekitar di lokasi kebun di Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.

Bayi tersebut, ditemukan saksi Yaya sekitar pukul 18.54 WIB, saat ia hendak membetulkan saluran air di lokasi kebun.

"Kami mengamankan pelaku berkat informasi dari warga sekitar, setelah kami bergerak menelusuri kemungkinan dari ibu terduga pembuang bayi itu. Setelah dipastikan dan pelaku mengakui, kami amankan tadi sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Uyun.

Diberitakan sebelumnya, kurang dari 1x24 jam, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang menangkap pelaku pembuang bayi dalam kardus tersebut pada Minggu (5/1/2025) sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Terduga pelaku, merupakan orangtua tunggal dan telah memiliki seorang anak berusia 6 tahun. Bayi tersebut, baru dilahirkan pelaku beberapa jam sebelum dibuang.

Bahkan, sebelum dibuang di kebun, pelaku sempat memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada anaknya ini.

"Melahirkannya secara normal, malah sempat disusui sebelum dibuang. Untuk ayah bayi dan motinya sendiri, masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh tim Satreskrim," kata Kasi Humas Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya.

Baca juga: Bayi Dalam Kardus yang Ditemukan di Magelang Dibuang Ibunya Sendiri karena Tak Mampu Biayai

Awang menyebutkan, saat ini kondisi bayi yang ditemukan masih memiliki ari-ari ini dalam keadaan sehat dan normal.

Namun, masih harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Umar Wirahadikusumah, Sumedang.

"Bayinya sehat, sekarang dalam penanganan tim medis di rumah sakit," kata Awang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau