BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan penghapusan pemberian Pekerjaan Rumah (PR) bagi siswa di seluruh jenjang pendidikan di Jawa Barat.
Keputusan ini diambil, karena selama ini tugas yang diberikan guru lebih banyak dikerjakan orangtua daripada siswa itu sendiri.
"Dedi memutuskan agar pemberian tugas PR bisa dioptimalkan pada jam efektif sekolah.
Baca juga: Dedi Mulyadi Terapkan Jam Malam Pelajar, Yogyakarta Sudah Lakukan Sejak 2022
Dengan demikian, guru tidak lagi membebankan siswa dengan tugas di rumah. Maka pekerjaan di sekolah, diselesaikan di sekolah.
"Karena selama ini ada ironi, gurunya ngasih PR pada muridnya yang ngerjainnya orangtuanya," ujarnya di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (4/6/2025).
Menurut Dedi, siswa diharapkan dapat memanfaatkan waktu di sekolah untuk berbagai kegiatan positif seperti pengembangan karakter, ekstrakurikuler, dan lain sebagainya.
Baca juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Resmi Menghapus PR Sekolah, Surat Edaran Terbit Hari Ini
Kebijakan penghapusan PR ini juga berhubungan dengan aturan baru yang mewajibkan peserta didik masuk sekolah lebih pagi, yaitu pada pukul 06.30 WIB. Kebijakan ini rencananya mulai berlaku pada tahun ajaran baru mendatang.
Selain itu, Dedi mengingatkan tentang kebijakan jam malam yang melarang siswa berada di luar rumah tanpa sepengetahuan orangtua mulai pukul 21.00 hingga 04.00 WIB.
"Ya, gini, karena mereka kan sudah tidur jam 9 (malam) nih. Karena sudah tidur jam 9, maka pekerjaan di sekolah, diselesaikan di sekolah," pungkas Dedi.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jabar menerbitkan Surat Edaran Nomor 81/PK.03/DISDIK tentang Optimalisasi Pembelajaran di Lingkungan Satuan Pendidikan, yang dikeluarkan pada hari yang sama.
Dalam surat edaran tersebut, ditegaskan bahwa pemberian PR kepada siswa dihapus.
Sebagai gantinya, waktu setelah sekolah dianjurkan untuk dimanfaatkan dalam kegiatan yang mendorong keterlibatan sosial, kreativitas, dan pengembangan karakter siswa.
Kegiatan tersebut mencakup membantu orangtua di rumah, mengikuti kegiatan keagamaan, kesenian, olahraga, literasi, hingga kewirausahaan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang