BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun langsung membantu penanganan kecelakaan truk terguling di ruas Tol Jakarta–Cikampek. Muatan truk tersebut berserakan di badan jalan setelah ban kendaraan itu meletus.
Peristiwa itu direkam dan diunggah Dedi melalui akun Instagram miliknya pada Senin (1/12/2025).
Mantan Bupati Purwakarta itu mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat dirinya hendak bertolak ke Kabupaten Sukabumi untuk menghadiri kegiatan pada hari yang sama.
"Itu (membantu) mah kebiasaan saya. Saya ini mau ke Sukabumi. Kemudian macet. Ini macetnya kenapa? Kemudian lewatlah di situ ternyata ada mobil pengangkut minyak terbalik," ujar Dedi saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (2/12/2025).
Menurut Dedi, saat itu hanya sopir dan seorang kerabat sopir yang berupaya menyingkirkan muatan karena menghalangi kendaraan lain yang akan melintas.
Baca juga: “Mang, Sini Bantuan!” Momen Dedi Mulyadi Ikut Evakuasi Truk Terguling di Tol Japek
"Nah kan enggak ada yang bantu, cuma dua orang, sopirnya sama saudaranya. Itu enggak akan selesai dua jam, akhirnya saya turun," katanya.
Ia menuturkan, kehadirannya murni untuk membantu mempercepat proses penanganan. Setelah dirinya turun, beberapa orang lainnya ikut membantu memindahkan muatan ke tepi jalan.
"Saya turun kan banyak tuh, ada enam orang. Kemudian diangkutin, di ke pinggirin. Saya hubungi mobil pengangkutnya yang untuk dereknya, akhirnya bisa selesai, barangnya ke samping, enggak macet lagi mobil derek datang," ujarnya.
Tindakan Dedi tersebut viral di media sosial. Dalam video, ia terlihat mengarahkan warga dan petugas agar proses evakuasi berjalan cepat.
"Mang! Sini, sini bantuin, Pak. Sini. Ngebaris, ngebaris. Sok ngebaris, caranya begini," katanya.
Sejumlah warga yang melintas ikut membantu, termasuk seorang pria bertopi rimba yang melompati pagar pembatas jalan.
Proses pemindahan muatan berlangsung sembari Dedi terus berkoordinasi dengan warga dan petugas di lokasi.
Ia juga menyoroti perlunya aturan ketat bagi kendaraan yang melintas di jalan tol.
"Mobil yang bannya gundul tidak boleh lewat jalan tol," ujarnya.
Menurut Dedi, pengawasan harus ditingkatkan agar respons penanganan kecelakaan lebih cepat.
"Harusnya ada petugas pemantau CCTV. Jadi kalau ada kecelakaan langsung datang petugas," katanya.
Terakhir, Dedi memberikan bantuan uang kepada sopir truk untuk meringankan kerugiannya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang