Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Langka, Pedagang Kelimpungan dan Pembeli Lelah Berburu

Kompas.com - 22/02/2022, 19:42 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Stok minyak goreng semakin sulit dijumpai di Kabupaten Bandung. Kelangkaan minyak goreng kemasan tak hanya terjadi di toko ritel modern, tetapi juga di pasar tradisional, dan warung.

Usdatul Mahmudah (45) salah seorang pedagang di Pasar Banjaran mengaku suplai minyak goreng kemasan sangat sulit didapat.

"Sekarang cuma satu minggu sekali dikirim 10 dus, kemasan yang 1 liter sama 2 liter," katanya ditemui di Pasar Banjaran pada Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Suami Istri di Ponorogo Menikah dengan Maskawin Minyak Goreng, Ini Maknanya

Usdatul bercerita, awalnya harga minyak goreng kemasan 1 liter di pasar Banjaran dijual dengan harga Rp 15.000.

Namun saat mendengar minimarket sudah menjual minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter, dia terpaksa menurunkan harga minyak.

"Tapi biasanya yang kemasan 1 liter itu jarang juga dikirimnya. Seringnya dari 10 dus itu isinya (minyak goreng) 2 liter. Karena langka, kita jual harga Rp 15 ribu, pas tau di minimarket dijual Rp 14 ribu, ya kita turunkan," jelasnya.

Ia mengaku, minyak goreng kemasan hanya diperuntukan untuk pedagang, UMKM, atau pembeli langganan.

"Minyak kemasan dijual ke pedagang, UMKM atau langganan, kalau ada sisa dijual eceran," katanya.

Khusus konsumen perorangan, saat ini mulai berpindah ke minyak goreng curah karena minyak goreng kemasan sulit didapat.

"Karena minyak kemasan langka, konsumen pada pindah ke minyak curah. Makanya sekarang kalau di saya, minyak curah penjualannya lagi tinggi," ungkapnya.

Ia menjelaskan, harga minyak goreng curah saat ini mencapai Rp 18 ribu per liter, sebelumnya hanya Rp 12 ribu.

Selain langka, ia mengaku pengiriman stok minyak pun semakin mengurang.

"Pengiriman minyak goreng kemasan kalau normal hanya 70 kg untuk minyak curah, biasanya 100 kg, sekarang mah kurang," pungkasnya.

Ia berharap agar stok minyak bisa kembali normal, dan pembeli tetap mau berbelanja ke pasar tradisional.

"Kalau gini terus mah, ya kita yang kelimpungan, pelanggan nanti pada kabur," ujarnya.

Baca juga: Mendag Ibaratkan Masalah Minyak Goreng Seperti Pasien di ICU

Ditemui terpisah, Ratna Yusilawati (33) seorang pembeli mengaku sudah lelah berburu minyak goreng kemasan.

"Saya udah ke mini market atau swalayan juga ngantre dan nggak kebagian, sekarang di pasar juga susah," katanya.

Ratna berharap jelang Bulan Puasa, harga minyak dan kelangkaannya bisa teratasi, baik di pasar atau di retail modern.

"Bentar lagi puasa, minyak goreng harus normal lagi lah, supaya nggak harus ke sana kemari terus," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com