Selama setahun ke belakang tetap tinggal di rumah bersama keluarga. Padahal ancaman ambruk terjadi setiap saat.
Penyintas bencana lainnya, Ria Dwi Nurwina (36) menuturkan rumahnya rusak pada dinding dan lantai dalam waktu sekitar tiga hari. Bahkan sebagian ruangan sudah ada yang ambruk.
"Tiga hari ini langsung parah seperti sekarang, rumah kami sudah sangat tidak layak huni," tutur Ria sambil menunjukkan kerusakan di rumahnya kepada Kompas.com Jumat malam.
Baca juga: Kota Sukabumi Masuk PPKM Level 4, Ini Penyebabnya
Dia mengakui belum ada pikiran untuk mengungsi. Karena rumah-rumah keluarga terdekat di kampung ini sama-sama rusak.
Namun, pakaian dan perlengkapan rumah tangga sudah dikemas.
"Kalau mengungsi harus jauh dari sini, di rumah siapa dan di mana" aku Ria.
Dia mengharapkan ada tempat pengungsian yang layak bagi para penyintas bencana.
Baca juga: Sabu-sabu Senilai Rp 4 Miliar Ditemukan di Sukabumi
Bencana gerakan tanah melanda Kampung Nyalindung di perbatasan dua desa, yakni Desa Pasirsuren dan Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Bencana geologi ini sudah mulai diketahui masyarakat yang berlokasi di Jalan raya Cibadak - Palabuhanratu sejak setahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.