Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembayaran Pembebasan Lahan Tol Getaci Mulai Proses Pencairan Akhir 2022

Kompas.com - 06/04/2022, 11:30 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sudah mulai melaksanaan proses pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) pada tahun ini.

Sejak awal Maret 2022, proses pembebasan lahan untuk seksi 1 Junction Gedebage–Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer sudah mulai dilakukan.

Kemudian dilanjutkan pembebasan lahan untuk seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer.

Sementara untuk pembayaran pembebasan lahan kepada pemilik lahan targetnya mulai dilakukan akhir 2022-2024, bersamaan dengan dimulainya pembangunan fisik tol tahap pertama Gedebage-Tasikmalaya.

Baca juga: Pembebasan Lahan Tol Getaci dari Bandung Sampai Tasikmalaya Mulai Diproses Pekan Depan

"Diharapkan pada tahun 2024 pembebasannya (pencairan pembayaran lahan) selesai, berbarengan dengan proses pembangunannya (fisik tol)," jelas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Getaci Kementerian PUPR, Ade Sudrajat, kepada Kompas.com lewat telepon, Selasa (5/4/2022).

Ade menambahkan, sampai saat ini pihaknya sedang melakukan pematokan lahan usai sosialisasi bersama para pemiliknya di seksi 1 mulai dari Gedebage, Kabupaten Bandung sampai Garut Utara, Kabupaten Garut.

Pihaknya pun menargetkan proses pencairan pembayaran pembebasan lahan seksi 1 Gedebage-Garut Utara akan dimulai pada tahun 2022.

Kemudian akan dilanjutkan proses pematokan dan pembayaran pembebasan lahan seksi 2 mulai Garut Utara, Kabupaten Garut sampai Kota Tasikmalaya.

"Sampai saat ini sedang proses pematokan. Pembayaran pembebasan lahan penlok pertama (seksi 1) untuk Gedebage-Garut Utara mudah-mudahan bisa pada tahun ini (2022)," tambah dia.

Sebelumnya, pihaknya telah menyosialisasikan pengumuman penlok kepada desa-desa yang terlintasi untuk pembangunan Tol Getaci seksi 1.

Kemudian pengukuran pembebasan lahan seksi 1 sudah selesai dan saat ini sedang proses pematokan batas-batas lahan di lokasi.

Hal itu, demi mempercepat pelaksanaan penggantian lahan warga untuk proses konstruksi yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun ini juga.

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-CilacapKementerian PUPR Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap

"Mohon doanya supaya terus lancar dan sukses pembangunan ini," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, meminta semua masyarakat pemilik lahan yang terlewati pembebasan lahan Tol Getaci untuk tak mempercayai calo tanah.

Apalagi, warga selama ini selalu berharap proses pembebasan lahannya cepat dilaksanakan dan dalam waktu dekat akan mulai terealisasi.

Pihaknya pun meminta kepada semua warga pemilik lahan untuk tak terbuai rayuan siapapun terkecuali petugas resmi supaya nantinya tak merugikan diri sendiri dan pelaksanaan pembangunan Tol Getaci.

"Setelah saya cek ke lokasi-lokasi di Garut, Gedebage, Tasikmalaya, warga sangat antusias dengan adanya tol ini. Mereka malah enggan memberikan tanahnya ke calo meski banyak yang merayu melepas tanahnya. Jangan percaya dan termanfaatkan calo tanah," jelas Uu kepada Kompas.com, Selasa (5/4/2022) sore.

Warga sepakat perangi calo pembebasan lahan

Sebelumnya, salah seorang warga Kota Tasikmalaya, Maman Parman, yang tanahnya terlewati dan tersosialisasikan pembebasan lahan mengaku bersama warga pemilik tanah lainnya sepakat untuk memerangi para calo yang selama ini terus berupaya dengan berbagai cara bujuk rayu.

Warga di wilayah Kecamatan Mangkubumi dan Kawalu, Kota Tasikmalaya ini sudah sepakat akan tetap menjual ke pemerintah tanpa calo karena sudah terbukti di beberapa daerah lainnya harga penggantiannya lebih dari sesuai.

"Kalau kita masyarakat sekarang sudah mengerti, sudah paham, di daerah lain saja sekarang pada untung jual ke pemerintah. Jadi ngapain ke calo? Kita sepakat jual ke pemerintah semuanya," kata dia.

Seperti diektahui, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan pembangunan Tol Getaci yang dimulai pada 2022 ini diharapkan dapat rampung pada 2024 untuk pembangunan tahap pertama.

"Tahap pertama sampai Tasikmalaya targetnya selesai tahun 2024," kata dia.

Tol Getaci melintasi dua provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 171,40 kilometer dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 35,25 kilometer dengan total panjang 206,65 kilometer, yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia.

Tol ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Baca juga: Tol Getaci Mulai Dibangun Akhir 2022, Warga Sepakat Jual Tanah Hanya ke Pemerintah, Bukan Calo

Tol Getaci terdiri dari 4 seksi yakni Seksi 1 Junction Gedebage–Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer, seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer, seksi 3 Tasikmalaya–Patimuan sepanjang 76,78 kilometer, dan seksi 4 Patimuan–Cilacap sepanjang 34,35 kilometer.

Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi Rp 56 triliun ini akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama Gedebage–Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2022 dan selesai di tahun 2024.

Sementara untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya–Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai di 2029.

Tol ini akan memiliki 9 buah simpang susun dan 1 buah junction, yaitu junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan jalan tol Padalarang–Cileunyi (Padaleunyi).

Jalan tol ini akan memiliki 2x2 lajur dengan lebar lajur 3,6 meter, serta akan dibangun dengan desain struktur at grade sepanjang 175,27 kilometer, struktur elevated sepanjang 22,26 kilometer, dan pile slab  sepanjang 9,12 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com