KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin atau Ade Yasin ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Selain Ade Yasin, KPK juga mengamanan beberapa pihak dari Badan Pemeriksa keuangan (BPK) perwakilan Jawa Barat serta menyita sejumlah uang.
Operasi tangkap tangan dilakukan sejak Selasa (26/4/2022) malam hingga Rabu (27/4/2022) pagi.
Saat ini pihak KPK masih memeriksa pihak-pihak yang ditangkap dan akan menetapkan statusnya setelah 1x24 jam.
Baca juga: Bupati Bogor Ade Yasin Ditangkap KPK, PPP Hormati Proses Hukum
Dan berikut 5 hal soal Bupati Bogor Ade Yasin yang ditangkap KPK:
Ade yasin lahir pada 29 Mei 1968. Ia menikah dengan seorang anggota polisi, Aiptu H Yanwar Permadi yang bertugas di Polres Bogor.
Dari pernikahan tersebut, mereka memiiki dua orang anak.
Sebelum menjadi polisi, Ade Yasin dikenal sebagai seorang pengacara sejak 2000. Selama 11 tahun ia membela masyarakat yang tak mampu dan termarginalkan.
Pada 2008, ia terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ia kemudian terpilih menjadi anggota DPRD Bogor selama dua kali berturut-turut yakni pada tahun 2009-2014 dan tahun 2014-2018.
Ade Yasin kemudian mencalonkan diri sebagai bupati pada tahun 2018 dan didampingi Iwan Setiawan, sebagai calon wakil bupati.
Pada 30 Desember 2018, Ade Yasin pun mendapatkan suara terbanyak dan mengalahkan empat pasangan lainnya. Saat maju, Ade didukung oleh PPP, PKB dan Partai Gerindra.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.