CIANJUR, KOMPAS.com – Jalur lintas tengah Cianjur, Jawa Barat, diprediksi akan terimbas penerapan aturan one way atau satu arah di ruas Tol Japek sampai dengan gerbang tol (GT) Kalikangkung pada arus mudik lebaran tahun ini.
Pasalnya, kendaraan yang menuju arah Jakarta dan wilayah sekitarnya dipastikan akan melintas ruas jalan nontol, salah satunya Cianjur.
Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur bersama jajaran kepolisian mengimbau pemudik yang akan melintasi Cianjur untuk berhati-hati terutama pada titik-titik rawan kemacetan.
Baca juga: Transyogi Minim PJU, Dishub Cianjur: Pemudik Sepeda Motor Jangan Lewat Jalur Jonggol di Malam Hari
Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Cianjur M Iqbal Safarudin menyebutkan, di sepanjang ruas jalan arteri Cianjur sedikitnya terdapat tujuh titik kemacetan, yakni:
“Termasuk di kawasan taman kota, depan kantor dishub ini,” kata Iqbal kepada Kompas.com, Kamis (29/4/2021).
Selain itu, kemacetan juga berpotensi terjadi di persimpangan-persimpangan seperti di simpang Bojong dan Tugu Pramuka.
Menurut Iqbal, selain dipicu peningkatan volume kendaraan, kemacetan juga disebabkan tingginya aktivitas masyarakat dan pengguna jalan di sekitar kawasan tersebut.
“Titik kemacetan berpusat di pertemuan jalur atau saat peralihan kendaraan dari jalur minor ke mayor,” ujar dia.
Guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di ruas arteri, bersama Polres Cianjur, jajarannya telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif, yakni ruas Selajambe Sukaluyu, transyogi, dan Hanjawar Pacet.
Baca juga: Arus Mudik Terkini, Pagi Ini Jalur Arteri Palimanan Cirebon Macet kaena Kebijakan One way
“Kendaraan dari Bandung yang hendak menuju Jabodetabek diarahkan ke transyogi mulai dari tugu Kuda Kosong Sukaluyu. Untuk tujuan kota dan Sukabumi kita pandu masuk jalur alternatif Selajambe mulai dari simpang Tungturunan,“ terang Iqbal.
Iqbal menambahkan, ribuan personel gabungan telah disiagakan di semua pos yang telah didirikan.
“Prinsipnya petugas di lapangan siap mengamankan arus mudik lebaran tahun ini yang diprediksi akan naik 30 persen dibanding tahun sebelumnya sebagaimana data pihak kementerian,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.