Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 14 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Karawang, Komnas PA Jabar Sebut Ada Kejanggalan

Kompas.com - 12/05/2022, 14:41 WIB
Farida Farhan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

Untuk tanda kekerasan, kata Wawan, bisa ditanyakan ke pihak kepolisian, karena pihak Komnas PA tidak ikut dalam kegiatan penemuan mayat korban tersebut.

"Ada beberapa fakta di lapangan yang berhasil kita ungkap, tetapi karena ini bisa menjadi informasi dan fakta awal lidik pihak kepolisian, kita akan sampaikan ke pihak kepolisian," tandasnya.

Wawan mengaku akan melakukan rapat dengan komisioner lain di Bandung dan hasilnya akan disampaikan setelahnya.

Namun ia mendorong kepolisian untuk mengungkap kasus ini.

Ditemukan gantung diri

Diketahui pada Senin (9/5/2022) pukul 19.00 WIB, masyarakat Dusun Pajaten RT 003 RW 002, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur digegerkan dengan penemuan bocah usia 14 tahun ditemukan tewas di bawah Jembatan Tol Belakang PT TMMIN Kawasan Karawang International Industrial City (KIIC).

Kapolsek Telukjambe Timur Kompol Oesman mengatakan, adanya laporan masyarakat yang menemukan anak gantung diri.

"Iya betul, awalnya kami mendapat laporan dari masyarakat adanya sorang anak dibawah umur gantung diri dan kemudian mendatangi lokasi dan melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP)," kata Oesman saat ditemui, Selasa (10/2/2022).

Dari hasil olah TKP, kata Oesman, hasil kasat mata tidak ditemukan kekerasan fisik pada jasad korban.

Korban ditemukan gantung diri di kolong jembatan tol menggunakan tali tambang yang diikatkan di leher dan dicantolkan menggunakan kayu ke sela-sela panel jembatan.

"Pihak keluarga menolak saat hendak dibawa untuk divisum atau otopsi. Keluarga sudah buat surat penolakan," jelas dia.

Dari keterangan saksi keluarga korban bernama P, korban dicari yang sejak siang pergi dari bengkel.

Oesman mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pendalaman terkait penyebab korban gantung diri.

Dari keterangan dua saksi, korban diduga gantung diri karena merasa tertekan setelah dimarahi oleh istri saksi, gara-gara bensin yang dijualnya belum dibayar oleh pembeli.

"Saksi-saksi ada dua orang dimintai keterangan, penyebabnya dimarahi karena bensin yang dibeli pembeli belum dibayar," ungkap Oesman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com