Mengetahui kerbaunya hilang, Ujang meminta bantuan warga untuk mencarinya. Ia mengatakan, hampir satu RT ikut mencari keberadaan kerbau miliknya.
"Nyarinya dibantu sama warga hampir satu RT," beber dia.
Ujang menuturkan, kerbaunya di temukan di desa sebelah, tepatnya di Kampung Kiara Payung, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran.
Awalnya, warga yang ikut mencari melihat ada jejak kaki kerbau, kemudian diikuti sampai ke lokasi ditemukannya bangkai kerbau milik Ujang.
"Ketahuan itu, karena ada jejak kerbaunya di jalan-jalan sawah. Muter ke sawah, ke lapang, ketahuan Kepalanya dulu," ujar Ujang.
Kerbau diperkirakan dicuri dari kandang pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 pagi.
"Sempat ada yang ronda, waktu jam 00.00 malem mereka liat kerbau saya masih ada di kandang," tutur dia.
Selain menemukan bangkai kerbaunya, Ujang dan warga sekitar menemukan perkakas bekas mengeksekusi di TKP seperti golok dan tang besar.
"Kemungkinan 4 sampai 6 orang yang motong, kayanya di potong subuh, dan dagingnya dijual ke pasar," ungkapnya.
Pelaku yang sama
Ia mengatakan, pencurian kerbau di wilayahnya kerap terjadi. Termasuk yang dieksekusi di tempat.
Biasanya, kata Ujang, maling hanya membawa kerbau hidup-hidup kemudian menjualnya ke bandar kerbau.
"Sempat ada kejadian yang sama kerbaunya diambil kemudian dipotong di tempat, sekarang kejadian lagi. Biasanya cuma dibawa hidup aja," jelasnya.
Sementara, pihaknya menduga pelaku merupakan komplotan yang sama pernah beraksi sebelumnya.
Selain itu, sebelum kerbaunya hilang dan ditemukan tewas, sepekan sebelum Lebaran sempat ada orang yang datang ke rumahnya menanyakan apakah kerbau miliknya akan dijual.