Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Wabah PMK, Penjual Sapi Bandung Barat Dibayangi Kerugian Jelang Idul Adha

Kompas.com - 17/05/2022, 16:08 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Sejumlah peternak sapi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dibayang-bayangi kerugian besar menjelang perayaan Idul Adha.

Merebaknya wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) berdampak besar bagi penjual sapi di Jawa Barat.

Sebab, mayoritas sapi yang dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Barat khususnya Bandung Raya merupakan sapi yang dipasok dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti Lumajang dan Boyolali.

Baca juga: PMK Mewabah, Penjual Karpet untuk Kandang Ternak Kebanjiran Order

Demi mencegah adanya penyebaran wabah tersebut, Pemerintah Daerah KBB memilih menutup distribusi sapi dari daerah-daerah terpapar wabah.

"Menjelang Idul Adha, biasanya stok sapi Jawa Barat dipasok dari sapi-sapi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tapi sekarang (distribusi) dihentikan dulu karena ada wabah PMK," ujar Entang (40), penjual sapi di Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, Selasa (17/5/2022).

Akibat ditutupnya lalu lintas ternak dari daerah-daerah tersebut, penjual sapi mulai kebingungan untuk menghadapi banyaknya permintaan pasar untuk kebutuhan sapi menjelang Iduladha.

"Dampak ke penjualan pasti ada, karena sistem lock down. Otomatis yang di KBB ini sisa (sapi) yang ada karena enggak ada kiriman dari luar, sedangkan sapi pasti enggak akan cukup," kata Entang.

Pemeriksaan kesehata di peternakan sapi Bandung Barat.KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Pemeriksaan kesehata di peternakan sapi Bandung Barat.

Kekhawatiran itu bukan tanpa sebab, Entang mulai menghitung untung-rugi jika distribusi masih ditutup akibat wabah PMK sampai hari raya qurban.

Berkaca pada Idul Adha tahun lalu, kebutuhan sapi yang ia siapkan harus lebih dari 200 ekor. Namun, saat ini hanya tersisa 100 ekor di kandang sapi miliknya.

"Sisa stok sekitar 100 ekor. Sebetulnya segitu belum aman, karena hanya sebagian dari tahun lalu yang saya jual sampai 200 ekor sapi. Sekarang belum bisa dilihat menurun atau enggak, karena kan baru mulai menjual. Sudah banyak juga yang booking untuk qurban," ungkap Entang.

Baca juga: Pantau PMK Hewan Ternak di Jateng, Ganjar Terjunkan Tim Penyuluh

Di sisi lain, Entang harus bersiap-siap akan adanya lonjakan harga akibat kelangkaan komoditas sapi di wilayah Bandung Raya beberapa waktu ke depan.

"Jika distribusi ditutup, harga juga akan ikut naik. Begitulah hukum ekonomi pasar. Biaya perawatan juga naik karena kan biasanya hanya makan," tutur Entang.

Dengan merebaknya wabah PMK ini, peternak di Bandung Barat musti mengeluarkan biaya perawatan lebih ekstra. Perawatan itu demi meningkatkan perawatan kebersihan kandang dan biaya vitamin untuk sapi.

"Sekarang ada penyemprotan kandang seminggu sekali, terus ditambah vitamin dan obat cacing. Kandang juga harus bersih dari kotorannya," paparnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ibu di Kuningan Jadi Korban Pembacokan, Pelaku Kabur Tinggalkan Sepeda Motor

Ibu di Kuningan Jadi Korban Pembacokan, Pelaku Kabur Tinggalkan Sepeda Motor

Bandung
Pj Gubernur Jabar Klaim 80 Persen Banjir di Bandung Selatan Sudah Ditangani

Pj Gubernur Jabar Klaim 80 Persen Banjir di Bandung Selatan Sudah Ditangani

Bandung
Jembatan Citarum Dayeuhkolot Sudah Retak, Bakal Dibangun Baru Tahun Depan

Jembatan Citarum Dayeuhkolot Sudah Retak, Bakal Dibangun Baru Tahun Depan

Bandung
Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Curanmor Duel Tangan Kosong Lawan Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Curanmor Duel Tangan Kosong Lawan Polisi

Bandung
Kronologi Pria Diterkam Buaya Saat Mencari Ikan di Sukabumi

Kronologi Pria Diterkam Buaya Saat Mencari Ikan di Sukabumi

Bandung
Saat Prabowo Joget di Tasikmalaya, Ridwan Kamil: Gelarnya Presiden RI dan Bapak Gemoy

Saat Prabowo Joget di Tasikmalaya, Ridwan Kamil: Gelarnya Presiden RI dan Bapak Gemoy

Bandung
Green Hill Park TWA Cimanggu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Green Hill Park TWA Cimanggu: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bandung
Duduk Perkara Ibu dan Anak Berebut Lahan Warisan 18 Hektare di Karawang

Duduk Perkara Ibu dan Anak Berebut Lahan Warisan 18 Hektare di Karawang

Bandung
Sabetan Celurit Renggut Nyawa Pelajar di Bogor, Polisi: Korban Mau ke Konter, Bukan Tawuran

Sabetan Celurit Renggut Nyawa Pelajar di Bogor, Polisi: Korban Mau ke Konter, Bukan Tawuran

Bandung
Kunjungi Ponpes di Tasikmalaya, Prabowo Disambut Teriakan 'Bapak Gemoy, Lucu...'

Kunjungi Ponpes di Tasikmalaya, Prabowo Disambut Teriakan "Bapak Gemoy, Lucu..."

Bandung
Soal UMK Jabar 2024, Kadin: Cukup Adil

Soal UMK Jabar 2024, Kadin: Cukup Adil

Bandung
Mahasiswa Penabrak 8 Motor dan Kios Buah di Sukabumi Konsumsi Obat Penenang

Mahasiswa Penabrak 8 Motor dan Kios Buah di Sukabumi Konsumsi Obat Penenang

Bandung
Bocah 8 Tahun Tewas Tenggelam Saat Bermain di Sungai Ciampea Bogor

Bocah 8 Tahun Tewas Tenggelam Saat Bermain di Sungai Ciampea Bogor

Bandung
Pulang Sekolah, Pelajar SMK Tewas Dibacok di Ciampea Bogor

Pulang Sekolah, Pelajar SMK Tewas Dibacok di Ciampea Bogor

Bandung
Ketua DPC PKB Karawang Ditunjuk Jadi Kapten Tim Kampanye Amin

Ketua DPC PKB Karawang Ditunjuk Jadi Kapten Tim Kampanye Amin

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com