Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Kasus Kematian Bocah 14 Tahun di Karawang, Ditemukan Seperti Bunuh Diri hingga Terungkap Pembunuhnya

Kompas.com - 23/05/2022, 20:57 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Terungkap, tewas dianiaya

Polisi melakukan serangkaian penyelidikan. Mulai dari pemeriksaan saksi-saksi, olah tempat kejadian perkara (TKP), hingga autopsi.

Polisi kemudian menyebut S tewas karena dianiaya.

Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Arief Bastomy menyebutkan, dari hasil autopsi yang disampaikan RS Kramatjati Polri, S tewas bukan karena benturan di kepala tetapi jerat tali di leher.

Tomy mengatakan, ditemukan sejumlah tanda kekerasan pada tubuh S, bocah 14 tahun yang tewas karena dianiaya kakak iparnya, T.

T diketahui menampar muka S beberapa kali. S pun pingsan. T kemudian membenturkan kepala S ke tembok jembatan.

Tomy menyebutkan, T mengira S meninggal dunia saat pingsan usai dibenturkan. Karenanya T kemudian kebingungan dan sempat mengecek kondisi napas S. Karenanya T mensiasati kematian S tampak seperti bunuh diri, dengan cara mengikat tali pada leher yang dikaitkan pada batang kayu. Batang kayu itu diletakkan di rongga kolong jembatan.

Tersangka ditangkap

Aldi menyebut butuh empat hari bagi pihaknya untuk mengungkap kasus tewasnya S hingga penetapan tersangka. Setelah menemukan kejanggalan, serangkaian penyelidikan dan penyidikan pun dilakukan.

Polisi menetapkan T bin W (26) sebagai tersangka. T merupakan kakak ipar S.

T kini telah ditahan.

Baca juga: Polisi: Bocah 14 Tahun di Karawang Meninggal karena Jerat Tali di Leher

Motif pembunuhan

Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan, motif dari penganiayaan T terhadap S karena kesal. S diketahui turut tinggal di rumah T bersama kakak kandungnya.

Rumah itu juga sekaligus dijadikan bengkel dan tambal ban motor yang letaknya di Dusun Pejaten, Desa Sirnabaya, teoat di belakang PT TMMIN. Selain itu, mereka juga menjual bensin.

Kekesalan itu, kata Aldi, di antaranya karena percekcokan perihal menjual bensin dan kehidupan di rumah.

"Korban (S) sering meninggalkan rumah, si pelaku (T) kesal terhadap si korban," kata dia.

Persoalan bensin ini, kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Arief Bastomy, beberapa kali ada pelanggan yang tak langsung bayar setelah menuang ke dalam tangki motor. Oleh T, S diminta menegur dan meminta bayar. Kejadian itu, menurut T, terjadi beberapa kali.

"Saat ditegur, S pergi," kata Tomy.

Terancam 15 tahun penjara

T disangkakan Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagai mana di ubah dan ditambah dengan UU RI No 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU. T ditetapkan tersangka penganiayaan fisik terhadap anak. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara.

Persoalan kemiskinan

Komisioner Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jawa Barat Wawan Wartawan mengungkapkan perihal latar belakang ekonomi keluarga S.

Ia mendatangi kediaman orangtua korban yang lokasinya memakan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari Kota Karawang ,tepatnya berada di kawasan hutan di Kecamatan Ciampel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bey Turun Tangan Tengahi Konflik, Bupati Cianjur: Saya Malu...

Bandung
7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

7.562 Mahasiswa Bisa Ikut Program Jarvis Kemenperin, Ini Syaratnya

Bandung
Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Catat, Ini 16 Lokasi Parkir di Sekitar Braga Free Vehicle

Bandung
Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Tertangkap, Maling Motor Ditelanjangi lalu Diarak Warga di Cirebon

Bandung
Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Oknum Brimob yang Tabrak Warga Bogor Diperiksa Propam

Bandung
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pak RT Rasakan Ngeri Saat Datangi TKP

Bandung
Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Kisruh Birokrat di Cianjur, Bupati, Sekda, dan Kadis Sepakat Islah

Bandung
Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Kondisi Asrama Haji di Indramayu: Berdebu, Kondisi Air Payau

Bandung
Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Pergeseran Tanah di Ciwidey Bandung, 4 Rumah Rusak

Bandung
Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Berangkat Sekolah, Siswi SD di Bone Tewas Terseret Arus Banjir, Terjebak di Gorong-gorong Irigasi

Bandung
Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Oknum Prajurit TNI Aniaya Sopir Catering, Berakhir Damai dan Korban Minta Maaf

Bandung
Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Kasus Pembunuhan di Karawang, Pelaku Diduga Jadikan Istri Sebagai Pekerja Seks Sebelum Cerai

Bandung
Cerita Asep 'Lampu', Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Cerita Asep "Lampu", Relawan Tagana yang Bantu Kelistrikan di Lokasi Bencana hingga Hajatan

Bandung
Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Pelaku Mutilasi di Ciamis Sempat Tawarkan Daging Korban ke Warga

Bandung
Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Istri yang Dimutilasi Suaminya di Ciamis Dieksekusi Saat ke Pengajian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com