BANDUNG, KOMPAS.com- Tidak hanya doa dan ucapan duka yang disampaikan warga masyarakat, lantunan selawat pun sayup-sayup terdengar di depan gerbang Gedung Pakuan, Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Senin (13/6/2022).
Suara lantunan selawat menjadi lebih kencang dari sebelumnya ketika pintu gerbang terbuka.
Tidak hanya dari depan gerbang, lantunan selawat juga dikumandangkan oleh warga yang berjajar di sepanjang Jalan Kebonsirih, Kota Bandung, Jawa Barat, saat rombongan keluarga Ridwan Kamil serta tamu yang mengantar jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril berjalan menuju lokasi pemakaman di Cimaung, Kabupaten Bandung.
Terdengar pula suara yang bergetar dan terisak di antara pelantun selawat.
"A Eril, Pak Emil," panggilan itu juga terdengar di antara riuhnya shalawat, di antara ponsel-ponsel yang mengacung ke atas, mengabadikan momen perjalanan terakhir Eril menuju tempat peristirahatan terakhirnya.
Panggilan itu ditanggapi. Dari dalam mobil jenazah, pihak keluarga melambaikan tangan kepada warga yang sedari pagi setia menunggu jenazah Eril bersama keluarga besar Ridwa Kamil keluar.
Ratusan bahkan mungkin ribuan siswa sekolah berseragam yang setia berdiri di pinggir jalan pun tampak telah mempersiapkan diri untuk mengiringi perjalanan jenazah Eril.
Baca juga: 186 Personel Gabungan Bersiaga Selama Pemakaman Eril, Warga Diminta Tertib
Spanduk dan bunga mawar merah putih tergenggam ditangan mereka.
"Kita di sini mau jadi bagian untuk menyaksikan terakhir kali kepergian A Eril," ujar Shabirah Hijron Jamila (17) siswa
Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung saat ditemui di Jalan Kebon Sirih, Senin (13/6/2022) pagi.
Meski tidak mengenal langsung sosok Eril, Shabirah mengaku duka tetap dirasakan. Sebab, dia menjadi salah satu pengikut Eril di media sosial yang cukup hafal sepak terjang kebaikannya.
"Semoga beliau ditempatkan Allah di tempat terbaik, banyak yang sayang sama beliau Selamat jalan A Eril, surga untuk A Eril," tutur Shabirah.
Baca juga: Warga Rela Antre hingga Dini Hari untuk Shalatkan Jenazah Eril
Selain Shabirah, siswa sekolah lainnya, Ersa Dyah Ayu (16), juga mengungkapkan kehilangan yang sama meski tidak mengenal langsung sosok Eril.
Bunga mawar putih di tangannya menjadi lambang duka dan kehilangan .
"A Eril itu baik, peduli masyarakat, tiba-tiba A Eril meninggalkan kita semua. Semoga A Eril husnul khatimah, diterima amal ibadahnya dan dihindari dari siksa kubur," ucapnya
Tidak hanya siswa sekolah, puluhan driver ojek online pun ikut menjadi bagian masyarakat yang menyampaikan empati dan duka di depan rumah dinas Gubernur Jawa Barat. Mereka serempak berseragam dan membawa spanduk.
Baca juga: Bupati Bandung Sebut Lokasi Pemakaman Eril Akan Dijadikan Pusat Dakwah Cimaung
"Kami mitra Gojek Bandung menunjukkan empati kami kepada A Eril, simpati kami ke Kang Emil dan Bu Atalia, kami pribadi enggak kenal, tapi kami merasa kehilangan. Kang Eril performanya soleh, bermasyarakat enggk ada piomongeun lah. Sebetulnya yang kehilangan bukan hanya warga Bandung tapi semua masyarakat Indonesia," ucapnya.
"Sebaik-baiknya doa adalah Al Fatihah, untuk A Eril," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.