Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelukis di Karawang Bangun Sanggar Seni dengan Uang Seadanya, Terbuka Bagi Siapapun yang Ingin Berkesenian

Kompas.com - 15/06/2022, 17:40 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Ada juga yang laku Rp 10 juta saat lelang. Lukisan surau. Sudah lama," kata dia.

Baca juga: Soal Khilafatul Muslimin, Polda Jabar Tangkap 5 Orang di Cimahi dan Karawang

Selain lelang lukis dan pameran, Jack kerap ikut aksi. Salah satunya penolakan tambang di Karawang beberapa waktu lalu.

Jack juga kerap melukis obyek-obyek bersejarah di Karawang.

Beruntung, Jack kini mengajar di tiga sekolah, yakni Mentari Ilmu, Harapan Umat, dan Al Irsyad. Yang diajarnya tentu saja melukis, sesuai talentanya.

"Dari ngajar saya dapat sekitar Rp 3 jutaan," kata dia.

Awal tertarik melukis

Ketertarikan Jack melukis berawal dari ketertarikannya pada seorang perempuan saat SMP. Perempuan itu ngefans dengan seorang artis dan ingin digambarkan.

Untuk memikat hatinya, Jack berupaya menggambar. Namun gambarnya justru tak mirip. Berulang kali dicoba, hasilnya nihil.

Suatu waktu seorang teman mampir ke rumahnya. Teman itu menggambarkan wajah artis itu. Mirip.

"Saya kemudian tanda tangani, dan saya kasih ke cewek itu. Dia suka sekali," kenang Jack.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Satpam Toko Kamera di Semarang, Pelaku Ternyata Seorang Pelukis

Namun, teman-teman perempuan yang lain meminta Jack menggambarkan artis kesukaan mereka. Jack terus berupaya hingga mirip.

"Dari situ saya suka menggambar, lalu melukis. Itu masa lalu namun kegemaran menggambar terbawa sampai sekarang," kata dia.

Selain berlatih seorang diri. Ia juga belajar dari pelukis-pelukis lain. Mulai dari lokal hingga nasional. Misalnya Ade Yahya, Muhi, hingga Toto BS.

Harapan

Pria lulusan Sekolah Teknik Mesin (STM) itu berharap sanggar seninya jadi lebih layak. Agar kegiatan berkesenian lebih terdukung dan nyaman.

"Seperti saat ini sedang buat panggung kecil untuk teater monolog. Sedikit demi sedikit, karena kemampuan keuangan kami terbatas," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com