Ada beragam jenis kopi yang disajikan Adam. Seperti Kopi asal Gunung Karembi, hingga Kopi Loa. Untuk proses roasting kopi lokal tersebut dilakukan teman-temannya.
Keahliannya membuat kopi tidaklah tiba-tiba. Dulu, ia pernah menjadi barista di kafe sekitar tiga tahun. Namun karena kurang diapresiasi, ia buka sendiri.
Begitu bisnisnya berjalan, ia menemukan kenikmatan tersendiri. Setiap ide dan gagasan bisa ia tuangkan dalam secangkir kopi yang disajikannya.
"Enak buka kopi sendiri, karena bisa berekspresi apapun yang jadi ide bisa digas langsung. Ya jelas ada keunikan sendiri, wah itu ada bekjul kuning, bekjul si Adam. Memang mudah diingat sih bekjul mah, apalagi warna kan kuning, jadi kontras," kata dia.
Ide dan gagasan menjual kopi menggunakan motor Bekjul ternyata tidak hanya menghasilkan nilai material saja.
Sejumlah piagam dan penghargaan dari dunia kopi, pernah disabet pemilik Bekjul berwarna kuning ini.
"Makanya saat ini saya ingin terus berkembang dan berinovasi. Bukan buat siapa-siapa sih, tapi buat saya sendiri," ungkapnya.
Adam mengatakan, khusus di Cicalengka hanya ia yang menjual kopi dengan konsep bermotor.
"Di Cicalengka ini saya punya komunitas kopi, cuma untuk yang menggarap konsep kaya gini kopi bike cuma saya, rata-rata temen saya buka kedai sendiri," jelasnya.
Ke depan, Adam berharap ingin terus membesarkan Kopi Bekjul miliknya. Tak terkecuali menambah armada jualannya.
"Pengennya gitu, cuma saya mau merapikan dulu semuanya. Jadi kalau mau bikin lagi itu udah siap semuanya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.