Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Proyek "Malioboro", Wali Kota Tasikmalaya Janji Tak Relokasi PKL di Cihideung

Kompas.com - 26/07/2022, 08:48 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

Adapun bagi para PKL Cihideung dibebaskan mencari tempat di sekitar Cihideung asalkan tak berdagang di badan jalan.

Yusuf berharap semua paham dan mengerti proyek itu nantinya akan memberikan manfaat bagi semua pihak dengan steuktur estetika baik dari sebelumnya.

"Saya tidak akan merelokasi mereka sementara. Silakan cari tempat di luar itu sementara penataan berjalan. Yang penting tak jualan di badan jalan. Kalau masih bandel nanti urusannya sama Satpol PP," ujar dia.

Kata pedagang kaki lima

Sementara itu, Nana (51) salah seorang PKL Cihideung mengaku mengalami penurunan omset selama pengerjaan proyek di lokasi dirinya berdagang sebelumnya.

Dirinya mengklaim selama ini belum ada tempat yang strategis untuk berjualan selain di Cihideung.

"Jadi ribet, sebelumnya mah di depan toko. Jadi sekarang maksa. Kalau saya mau pindah juga tidak ada lahan yang strategis. Kalo dipindahkan ke lahan sepi kan percuma gak ada yang laku. Menurun omzet. Omzet zeharu buasa 3 juta. Kemarin mah dapat 1 jutaan," kata dia.

Hal sama dikatakan Abus (47), PKL lainnya di lokasi sama hang mengaku sudah 24 tahun berjualan di Cihideung.

Dirinya pun sama mengeluhkan penurunan omset semenjak dilakukan proyek tersebur.

"Kalau pindah ke yang lain, harus beradaptasi lagi. Bingung juga mau ke mana. Jadi bertahan dulu. Kalau diusir juga mau bertahan dulu. Karena tempat saya mencari nafkah. Sementara pemerintah tak beri solusi," ujar dia.

Saat ini lokasi Jalan Cihideung sudah ditutup total selama pengerjaan proyek "Malioboro" atau lokasi pedestrian.

Baca juga: Nasib PKL Bertahan di Lokasi Proyek Malioboro Tasikmalaya, Angkut Barang Saat Terusir Alat Berat

Gelombang protes warga ingin jalan itu tak ditutup mulai didengarkan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya dan saat ini sedang dikerjakan infrastrukturnya oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) setempat.

Sebelumnya, warga Jalan Cihideung dan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menuntut pelaksanaan proyek pelebaran trotoar mirip Malioboro tak menutup akses kendaraan di pusat bisnis itu.

Selama ini mereka kaget karena proyek itu tak disosialisasikan terlebih dahulu oleh Dinas PUTR kepada warga yang mayoritas pedagang turun temurun tersebut.

Mereka protes pembangunan proyek itu seakan dipaksakan pemerintah daerah tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi bagi para pelaku usaha mulai PKL, toko sampai para tukang parkir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kapasitas Drainase Kecil dan Sungai Tertutup Sampah Jadi Penyebab Banjir di Cimahi

Kapasitas Drainase Kecil dan Sungai Tertutup Sampah Jadi Penyebab Banjir di Cimahi

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 7 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 7 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Bandung
Caleg di Kabupaten Bandung Cari Suara lewat Bank Emok, Tak Perlu Dilunasi Asal Dipilih

Caleg di Kabupaten Bandung Cari Suara lewat Bank Emok, Tak Perlu Dilunasi Asal Dipilih

Bandung
Bawaslu Menduga Prabowo Mania 08 Langgar Kampanye Usai Bagikan Kulkas Saat Deklarasi

Bawaslu Menduga Prabowo Mania 08 Langgar Kampanye Usai Bagikan Kulkas Saat Deklarasi

Bandung
Kronologi 22 Calon Jemaah Umrah Asal Garut Ditipu, Oknum Tawarkan Promo untuk Guru Ngaji

Kronologi 22 Calon Jemaah Umrah Asal Garut Ditipu, Oknum Tawarkan Promo untuk Guru Ngaji

Bandung
Pohon Tumbang Timpa 3 Kendaraan di Cadas Pangeran Sumedang, Arus Lalu Lintas Sempat Lumpuh

Pohon Tumbang Timpa 3 Kendaraan di Cadas Pangeran Sumedang, Arus Lalu Lintas Sempat Lumpuh

Bandung
Terungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Jatah Uang

Terungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Jatah Uang

Bandung
Aniaya Teman hingga Meninggal, 6 Santri di Kuningan Jadi Tersangka

Aniaya Teman hingga Meninggal, 6 Santri di Kuningan Jadi Tersangka

Bandung
Direndam Banjir Semalaman, Warga Cimahi Mulai Rasakan Gatal-gatal

Direndam Banjir Semalaman, Warga Cimahi Mulai Rasakan Gatal-gatal

Bandung
Pria Paruh Baya Tewas Membusuk di Mobil yang Terparkir di Stasiun Bandung

Pria Paruh Baya Tewas Membusuk di Mobil yang Terparkir di Stasiun Bandung

Bandung
Kapolresta Bandung Sebut Polisi yang Bolos 7 Tahun Sudah Dipecat sejak 2016

Kapolresta Bandung Sebut Polisi yang Bolos 7 Tahun Sudah Dipecat sejak 2016

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terancam Hukuman Mati

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terancam Hukuman Mati

Bandung
Santri di Kuningan Meninggal, Diduga Dianiaya Belasan Temannya

Santri di Kuningan Meninggal, Diduga Dianiaya Belasan Temannya

Bandung
Terendam Banjir, Sekolah di Cimahi Terpaksa Tunda Ujian

Terendam Banjir, Sekolah di Cimahi Terpaksa Tunda Ujian

Bandung
Bayar Rp 4 Juta agar Dapat Kerja, 139 Warga Karawang Jadi Korban Penipu

Bayar Rp 4 Juta agar Dapat Kerja, 139 Warga Karawang Jadi Korban Penipu

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com