Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabur Sampai Garut, 4 Pelaku Tabrak Lari Katana Vs 2 Motor di Tasikmalaya Diperiksa

Kompas.com, 1 Agustus 2022, 12:51 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya Inspektur Dua (Ipda) Zezen Zaenal mengatakan, pihaknya masih memeriksa 4 pemuda yang menumpangi mobil Suzuki Katana yang melarikan diri usai menabrak dua motor di Jalan Cieunteung, Argasari, Kota Tasikmalaya, Minggu (31/7/2022).

Keempat pemuda itu dengan barang bukti kendaraannya masih berada di ruang pemeriksaan Unit Gakkum Satlantas Polresta Tasikmalaya sampai Senin (1/8/2022) siang.

"Masih pemeriksaan (di Mako Polresta Tasikmalaya)," jelas Zezen saat dihubungi Kompas.com lewat pesan Whatsapp, Senin (1/8/2022) siang.

Baca juga: Kronologi Polisi Kejar Pelaku Tabrak Lari yang Biarkan 4 Korbannya Terkapar di Jalan

Seperti diketahui keempat pemuda itu merupakan warga Tasikmalaya yang menumpangi Suzuki Katana berwarna biru yang dikejar Tim Maung Galunggung sampai ke daerah Sancang, Garut Selatan usai melarikan diri.

Penangkapan keempat penumpang itu dihentikan paksa Tim Maung Galunggung di Sancang Garut, karena kabur meninggalkan 4 orang korban memakai 2 motor yang ditabraknya di Tasikmalaya.

"Iya, ini kasus pelimpahan hasil penangkapan Tim Maung Galunggung," tambah Zezen.

Sebelumnya, Tim Maung Galunggung Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya, melakukan aksi kejar-kejaran dengan sebuah mobil Suzuki Katana bernomor polisi Z 1652 UO yang melarikan diri usai menabrak 2 motor sekaligus, Minggu (31/7/2022).

4 korban pengendara 2 motor tersebut dibiarkan tergeletak di jalan usai ditabrak pelaku di Jalan Bantar Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (31/7/2022) dini hari.

Pelaku dengan mobil Katana biru tersebut akhirnya berhasil terkejar dan dilakukan penangkapan di wilayah jalan pegunungan Sancang, Garut Selatan pada Minggu siang harinya.

Saat kejar-kejaran antara pelaku tabrak lari dan polisi mulai dari wilayah Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya sampai wilayah Garut Selatan terus diperingatkan untuk berhenti tapi tak didengar pelaku.

Sampai akhirnya Tim Maung Galunggung melumpuhkan mobil pelaku dengan menempel kendaraan pelaku sampai akhirnya oleng ke kanan jalan dan berhenti usai menghantam gundukan tanah.

"Pada saat itu 4 pemuda memakai 2 motor berboncengan diserempet mobil Suzuki Katana. Keempat korban dibiarkan saja di jalan tergeletak. Seorang diantaranya mengalami patah tulang dan ditolong warga untuk dibawa ke rumah sakit. Sementara mobil pelaju kabur, Tim Maung Galunggung yang mendapati informasi ini langsung mengejar mobil tersebut," jelas Kepala Tim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya, Ipda Ipan Faisal, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan 2 Pemuda di Lombok Barat, Polisi Periksa CCTV

Ipan menambahkan, sesuai keterangan para saksi mobil pelaku awalnya melaju dari arah Jalan Djuanda kemudian belok di Perempatan Bantar ke arah Argasari.

Saat melintasi Komplek Pemakaman Cieunteung mobil pelaku menghantam 2 motor korban yang berboncengan sampai para korbannya terkapar di jalan.

Bukannya berhenti menolong, mobil pelaku malah kabur ke arah Tasikmalaya Kota sampai ke wilayah Kawalu menuju Cipatujah Tasikmalaya Selatan.

Tim Maung Galunggung yang tengah berpatroli mendapatkan laporan tersebut dan mengejar pelaku sampai Sancang Garut Selatan.

"Mobil kita kejar. Mobil dan motor itu searah melaju ke Argasari. Begitu kejadian, mobil kabur ke Gunung Sabeulah dan tancap gas ke Kawalu kemudian kita terus kejar. Sampai akhirnya tiga orang dalam mobil itu kita tangkap di Sancang," tambahnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau