Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Buru-buru, Jangan Salah Memilih Pemimpin

Kompas.com - 28/08/2022, 13:53 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan kepada ribuan pendukungnya yang hadir dalam kegiatan Musyawarah Rakyat (Musra) I Jawa Barat di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022), untuk lebih selektif dalam memilih calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan didukung pada perhelatan Pilpres 2024 mendatang

"Kade(hati-hati), ulah gurung gusuh (jangan tergesa-gesa), ulah buru-buru, ulah lepat (jangan keliru), jangan salah kita menentukan siapa (calon presiden dan wakil presiden). Setuju? Saya titip, hati-hati," kata Jokowi dalam sambutannya, Minggu siang.

Baca juga: Ditanya Siapa yang Didukung di Pilpres, Jokowi: Bisikin Saya Hasil Musyawarah Rakyat

Jokowi menjelaskan, imbauan tersebut tidak lepas dari riuhnya pertanyaan pertanyaan kepada dirinya tentang sosok calon presiden yang akan dia dukung di ajang Pilpres 2024 mendatang.

"Sebelum masuk ke sini, kita bicara di ruang tunggu, banyak yang berbisik, politik seperti apa di 2024 nanti, kita dukung siapa? Sekali lagi saya ingatkan, kita harus kompak dan harus hati-hati," ucapnya.

Jokowi berharap, nama-nama calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih masyarakat dalam kegiatan Musra I Jawa Barat adalah calon pemimpin yang benar-benar dicintai masyarakat.

"Saya harap Musyawarah Rakyat bisa memunculkan pemimpin yang dicintai rakyat, mau dekat dengan rakyat, mau turun ke bawah, tidak hanya mau enak-enakan duduk di istana," ungkapnya.

Menurut Jokowi, konstitusi memang menetapkan bahwa calon presiden dan wakil presiden harus diusung dari partai politik.

"Tapi pada saat pencoblosan yang menenukan adalah rakyat, dan Musra adalah instrumen rakyat untuk berdemokrasi, Musra adalah forum akar rumput musra forum rakyat, rakyat bisa ikut bersuara, sehingga ke depan kita harapkan bisa melahirkan agenda kebangsaan, program yang dimau bisa berguna," ucapnya.

Jokowi kembali menegaskan jika dirinya akan tetap menjunjung tinggi aturan dan konstitusi negara meski banyak yang meminta dirinya untuk kembali memimpin Indonesia di periode ketiga.

"Konstitusi tidak memperbolehkan (tiga periode), sudah jelas itu dan saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat. Saya ulangi saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat," ucapnya.

Baca juga: Jokowi Kunjungi Pasar Cicaheum Bandung, Sebut Harga Telur Masih Tinggi

Meski demikian, Jokowi memastikan jika wacana tiga periode adalah kehendak dan pendapat rakyat yang tidak bisa dibatasi.

"Jangan sampai yang baru ngomong tiga periode langsung ramai, itu kan tatanan wacana, kan, boleh menyampaikan pendapat. Ada yang ngomong ganti presiden juga boleh, Jokowi mundur juga boleh. Ini katanya negara demokrasi itu kan baru tataran wacana, yang penting dalam menyampaikan pendapat jangan anarkis," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Nasional Musra Taki Reinhard Parapat mengatakan, dari kegiatan Musra akan muncul 5 nama calon Presiden dan 5 nama calon Wakil Presiden yang akan didukung dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.

Nama-nama pilihan yang muncul dari Musra nantinya akan direkomendasikan kepada Joko Widodo.

"Semua komando tetap di tangan Pak Joko Widodo, kami taat azas. kita dukung yang disampaikan Pak Jokowi.  Kami yakin, apa yang disampaikan adalah untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan setelah beliau nanti selesai," bebernya.

Taki menambahkan, nama-nama yang terpilih dalam kegiatan Musra adalah sosok yang memiliki pola kepemimpinan yang mirip dengan Joko Widodo, sehingga pembangunan di Indonesia bisa terus berlanjut secara berkesinambungan.

"Kami berharap, perjalanan republik semakin baik, dan demokrasi semakin baik, kita harap estafet kepemimpinan ini berjalan lebih baik. Tidak ada kita berbeda, yang ada, bagaimana kita menyalurkan aspirasi. Ini rakyat,  rakyat bebas menentukan pilihan pemimpin," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com