Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot hingga Ojol Pusing Harga BBM Subsidi Bakal Naik, Pengamat: Pemerintah Juga Harus Carikan Solusi

Kompas.com - 29/08/2022, 17:27 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

“Persoalannya kemudian, terget tersebut tidak tercapai. Jika target itu tercapai, pemerintah tidak dihadapkan dengan kebijkan impor yang terlalu besar. Nah ini kan masalahnya dengan harga minyak dunia. Kenapa kemudian harga minyak dunia berdampak ke kita, karena kita harus menutup kekurangan konsumsi BBM kita dengan cara mengimpor,” bebernya.

Saat ini capaian lifting minyak dan gas pada semester I Tahun 2022, baru mencapai 90 persen dari terget yang telah ditetapkan. Berdasarkan data SKK Migas, realisasi minyak hingga Juni 2022, tercatat sebesar 616.600 barel per hari. Sementara target lifting minyak pada APBN 2022 sebesar 704.000 barel per hari.

Hal itu, kata dia, mesti menjadi perhatian serius pemerintah, agar Indonesia bisa mencapai kemandirian dalam sektor energi.

“Agar kita tidak terus bergantung dengan impor yang harganya diatur atau mengikuti gejolak dunia,” bebernya.

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan BBM Memanas, Massa aksi Bakar Ban Hingga Lempar Botol ke Gedung DPR

Oleh karenanya, penentuan kebijakan persoalan BBM subsidi harus dibarengi dengan perhatian serta upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia mandiri energi. Sudah semestinya potensi sumber daya dimanfaatkan untuk negeri sendiri.

“Karena potensi kita untuk mencapai kemandirian energi itu sebenarnya besar. Kalau saja pemerintah fokus terhadap industri minyak dalam negeri, hal itu bisa terpenuhi,” pungkas Setia.

Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga BBM karena membengkaknya anggaran subsidi yang semula Rp 152,5 Triliun menjadi Rp 502,4 Triliun. Sebab itu, pemerintah menilai, jika kebijakan itu tak dirubah, anggaran tersebut akan semakin membengkak, bahkan mencapai Rp 698 Triliun.

Sehingga pemerintah menganggap salah satu cara mengatasinya yaitu dengan menaikkan harga BBM Subsidi untuk mengurangi beban APBN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com