Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung Punya Kampung Sorgum, Hasilkan Tanaman Pengganti Gandum hingga Ratusan Ton

Kompas.com - 30/08/2022, 20:05 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Saat ini pendistribusian sorgum dari Kabupaten Bandung baru untuk toko-toko organik di beberapa wilayah seperti di Bandung, Bekasi, Jakarta, dan Depok.

Itu pun, didistribusikan dalam bentuk tepung dengan harga Rp 40.000 per kg.

"Nah kita distribusi masih 200 kg per bulan. Tapi dengan adanya wacana ini banyak yang sudah mesen bahkan permintaannya sampai ber ton-ton," bebernya.

Pengelolaan kampung sorgum di Desa Bojongmanggu saat ini dilakukan oleh 12 wanita yang tergabung dalam kelompok tani.

Selain mempertahankan sorgum agar tetap eksis, fokus pengelolaan lainnya yakni mempertahankan ketahanan pangan dari mulai lingkungan terkecil hingga lingkungan terbesar.

"Lahan yang kita garap itu masih kecil kurang lebih satu hektar tapi alhamdulillah sudah lumayan hasilnya. Tapi kita optimis dari desa bisa suplai ke beberapa daerah. Karena kita tahu suatu saat orang akan mencari sorgum, tapi kita sudah ada," jelasnya.

Neneng mengungkapkan untuk terus mempertahankan eksistensi tanaman sorgum.

Baca juga: Sorgum Diproyeksikan Gantikan Gandum, Moeldoko: Kita Tak Akan Ribut soal Mi Instan

Ia dan yang lainnya juga mulai membuka wisata edukasi bagi masyarakat umum. Melalui program itu, ia dan yang lainnya memperkenalkan sorgum mulai sari pengetahuan umum hingga ke spesifikasi tanaman.

"Kita kenalin tuh gimana sorgum ini bisa bermanfaat untuk bahan lain. Nah kalau pengolahan kita pakai tiga mesin. Kita panen kurang lebih 20 cm dari batangnya kita ambil, habis panen kita jemur dulu selama kurang lebih empat hari," sambung dia.

Kemudian dimasukan ke mesin perontok untuk mencaca menjadi butiran seperti beras. Setelah itu dibuat menjadi tepung.

"Kalau sudah jadi tepung ya bebas bisa jadi apa aja, bisa jadi mi, bisa jadi brownies, bisa jadi cookies, bisa jadi sereal, bisa kerupuk, dan masih banyak yang lainnya. Hal-hal ini kita kenalkan ke masyarakat umum," sambungnya.

Untuk pengembangan terkait sorgum, pihaknya tidak bekerja sendiri, namun dibantu beberapa universitas seperti ITB, Unpad, IPB Bogor, hingga Unpas.

Ke depan, ia berharap pemerintah bisa betul-betul konsentrasi terhadap pengembangan tanaman sorgum.

"Tanaman ini dan menjadi sumber pangan lokal yang bisa kita pertahankan. Apalagi memang sorgum ini belum banyak dikenal masyarakat masih banyak yang bertanya-tanya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Ada 3 Versi Data Bencana Gempa, Pemkab Garut Hitung Ulang

Bandung
Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Deden Pasrahkan Rumahnya Kembali Rusak Dihantam Gempa

Bandung
Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Puluhan Bangunan di Tasik Terdampak Gempa, Satpam Bank Tertimpa Kaca

Bandung
Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Mengenal Relawan ODGJ Cirebon, Perjuangan Memanusiakan Manusia

Bandung
Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Diduga Hirup Gas, 2 Pekerja Tewas di dalam Gorong-gorong di Dago

Bandung
Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com