Karena menjual kopi di pinggir jalan, meski kopi yang disajikannya kopi premium khas Garut, Ihsan pun tidak mematok harga kopi yang tinggi.
Satu gelas kopi tubruk, bisa dijual setengah harga dari harga kopi di kedai-kedai kopi yang ada di Garut.
“Kalau hari Minggu, saya biasa buka di tempat-tempat wisata yang ada di Garut,” katanya.
Baca juga: Uniknya Kerajinan Limbah Kopi Asal Bandung yang Berjuang Menuju Pasar Internasional
Ihsan mengaku menjadi pecinta kopi telah cukup lama, perjalanannya mengenal hingga mencintai kopi premium pun, diabadikannya dalam brand kopi miliknya yaitu ‘Katetories” yang artinya Cerita Kate. Kate sendiri, nama panggilan Ihsan.
Katetories, menurutnya cerita panjang dirinya dari mulai mengenal kopi, nongkrong di berbagai kedai kopi di Garut hingga belajar menjadi penyaji kopi secara profesional.
Semua pengalamannya, dituangkan dalam brand kopi miliknya dan juga mimpi-mimpinya untuk bisa kuliah yang kandas.
Baca juga: Menteri Teten Janji Sediakan Tempat bagi Kopi Papua di Sarinah
“Sebenarnya saya punya kartu KIP, tapi baru tahu bisa digunakan untuk kuliah setelah tiga tahun, sementara di kartunya batasnya paling lambat dua tahun setelah lulus, mudah-mudahan bisa kuliah lagi lewat kopi,” katanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.