Berikut sejumlah dugaan kebocoran data yang dibeberkan "Hacker" Bjorka:
1. Data pelanggan IndiHome
Dikutip dari Kompas.com, 21 Agustus 2022, Bjorka mengumumkan bahwa dirinya menjual 26 juta data riwayat pencarian pengguna IndiHome di situs Breached Forums.
Data tersebut diungggah oleh Bjorka pada Sabtu 20 Agustus 2022.
Rincian informasi yang diduga milik pelanggan IndiHome ini berisi domain, platform, browser, URL, Google keyword, IP, resolusi layar, lokasi pengguna, e-mail, gender, nama, NIK, dan sebagainya.
Baca juga: Data Pejabat Dibocorkan Bjorka, Fadli Zon: Masa Hacker Bisa Mempermalukan Institusi Negara?
Terkait hal ini, Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan, Telkom sedang memeriksa data 26 juta pelanggan IndiHome yang diduga bocor.
"Sehubungan dengan munculnya pemberitaan terkait kebocoran data pribadi pelanggan IndiHome, dapat kami sampaikan, kami tengah melakukan koordinasi internal untuk mengecek dan memastikan validitas data dimaksud," kata Pujo, dikutip dari Kompas.com, Senin (22/8/2022).
2. Data Registrasi SIM Card
Pada 31 Agustus 2022, Bjorka di Breached Forums kembali mengklaim mengenai pihaknya yang memiliki file terkompresi sebesar 18 GB berisi data-data kartu SIM dari pelanggan Indonesia.
File tersebut menurutnya berisi 1,3 miliar data Kartu SIM yang terdiri dari beberapa jenis data pelanggan, seperti data nomor telepon, nomor KTP (NIK), informasi nama operator seluler, serta tanggal registrasi nomor telepon.
3. Data KPU RI
Pada 6 September 2022, Bjorka kembali membeberkan mengenai adanya kebocoran data sekitar 105 juta penduduk Indonesia.
Baca juga: Elektabilitas Tinggi, Atalia Istri Ridwan Kamil Ramaikan Bursa Cawalkot Bandung
Bjorka kembali menjual data tersebut di forum online Breached Forums. Dia menyebutkan bahwa sumber kebocoran data ini diklaim berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Dalam kebocoran data ini, Bjorka mengaku memiliki data 105.003.428 penduduk meliputi data NIK, KK, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat dan usia.
Data ini disimpan dalam file berukuran 20 GB atau 4 GB setelah dikompres.
Untuk membuktikan keaslian data, Bjorka memberikan sekitar dua juta sampel data gratis.