Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Gubernur Jabar Atalia Praratya Raih Gelar Doktor dari Unpad

Kompas.com - 10/10/2022, 17:47 WIB
Aam Aminullah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Pada kesempatan tersebut, Atalia mengatakan berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pendidikan berperan penting dalam memberdayakan perempuan.

Hal inilah yang mendorongnya untuk lebih jauh meneliti upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan perempuan di Jawa Barat.

"Berkaitan dengan hal tersebut, proses perpindahan pengetahuan dan keterampilan ini tentunya tidak terlepas dari proses komunikasi," kata Atalia.

Baca juga: Pesan Cinta Atalia Usai Makamkan Eril: Tunggu ya Sayang, Insya Allah Kita Akan Bersama Lagi

Atalia menyebutkan, proses pendidikan bisa berjalan melalui komunikasi dan komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi instruksional.

Sekoper Cinta, sendiri merupakan program Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Program Sekoper Cinta  hadir dengan harapan membawa perubahan perilaku perempuan sehingga berdaya, mandiri, dan berketahanan.

Atalia menuturkan, program yang dilaksanakan sejak tahun 2019 ini, merupakan sekolah nonformal perempuan pertama di Indonesia yang diselenggarakan di level pemerintah provinsi yang dilaksanakan serentak di 27 kota/kabupaten di Jabar.

"Sebagai program baru, tentu pemerintah berharap kebermanfaatan program ini betul-betul bisa dirasakan dan bisa menjadi program yang berkelanjutan," tutur Atalia.

Baca juga: Rumah Batik Dibuka di Tasikmalaya, Atalia: Usaha Penopang Ekonomi di Jabar

Oleh karenanya, kata Atalia, menjadi penting untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan progam komunikasi instruksional sekolah nonformal Sekoper Cinta terhadap perubahan perilaku peserta didik di provinsi Jawa Barat.

Dalam Sidang Doktor tersebut, Dekan Fikom Unpad Dr. Dadang Rahmat Hidayat bertindak sebagai Sekretaris Sidang.

Adapun, tim promotor terdiri dari Dr. Susanne Dida, M.M., (ketua), Dr. Dadang Sugiana, M.Si., dan Dr. Purwanti Hadisiwi, M.Si. Sementara tim penelaah terdiri dari Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S., Dr. Tine Silvana Rachmawati, M.Si., dan Dr. Jenny Ratna Suminar, M.Si.

Sidang Doktor ini, dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, dan sejumlah pimpinan daerah lainnya serta rektor perguruan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com