Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Krisis Global, 25 Pabrik Garmen di Subang PHK Karyawan

Kompas.com - 10/11/2022, 13:44 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUBANG, KOMPAS.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang menyebut, pemutusanan hubungan kerja (PHK) tahun 2022 hanya dilakukan pabrik garmen yang terdampak krisis global.

Kepala Disnakertrans Subang, Yenni Nuraeni mengatakan, ada sekitar 10.000 pekerja di wilayahnya yang alami PHK.

“Pabrik-pabrik garmen tersebut biasanya mengekspor produknya ke Amerika dan Eropa. Tapi, sekarang banyak yang cancel (membatalkan) pesanannya,” ujar Yenni saat dihubungi, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Apindo Sebut Januari-Oktober 2022 PHK di Jabar Capai 73.000 Orang

Ribuan karyawan yang di-PHK itu berasal dari 25 pabrik yang ada di seluruh wilayah Subang. Seluruhnya garmen. Adapun yang di-PHK sekitar 10 hingga 50 persen dari total pekerja di satu pabrik.

Yenni mengaku mendapat laporan pesanan ekspor anjlok dalam beberapa bulan terakhir, tepatnya Oktober hingga November 2022. Pihaknya pun telah melakukan pemantauan ke pabrik-pabrik tersebut.

“Kondisi itu dikhawatirkan memburuk pada 2023 sehingga perusahaan terpaksa melakukan efisiensi. Salah satunya memberhentikan karyawannya,” ujar dia.

Baca juga: Tingkat Pengangguran di Jawa Barat Capai 2,13 Juta Orang, Tertinggi Kota Bogor

Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, PHK kali ini termasuk kejadian luar biasa. Namun, PHK besar-besaran tak hanya terjadi di Subang, tapi juga daerah lain di Indonesia. 

Meski begitu ia memastikan hingga saat ini belum ada perusahaan garmen yang tutup di Subang.

"Kami berharap kondisi tersebut segera membaik dan tak berdampak pada pekerja dan perekonomian," beber dia.

Pihaknya telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi gelombang PHK yang lebih buruk pada 2023. Salah satunya pelatihan kerja. Namun langkah tersebut belum dipastikan efektif.

“Untuk menggelar pelatihan kerja kita hanya mampu 400-600 orang, sedangkan anak SMK yang lulus setiap tahun saja ada 11.000,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com