Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Bandung Kecewa TV Analog Dimatikan, STB Gratis Hanya 4 Per RW

Kompas.com - 05/12/2022, 11:44 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Rasa kesalnya semakin memuncak ketika ia dan anggota keluarga lainnya tidak bisa menyaksikan perhelatan akbar Piala Dunia 2022.

Tak hanya itu, istri dan anaknya juga sempat tidak bisa menyaksikan acara-acara yang disukai.

"Kalau saya jelas enggak bisa nonton Piala Dunia dan Preman Pensiun, terus istri saya enggak bisa nonton film India, cucu saya enggak bisa nonton kartun, pas waktu dimatikan," tambahnya.

Taruna mengungkapkan, saat siaran TV analog dimatikan ia tidak langsung mendapatkan atau membeli STB.

Pasalnya, ia menunggu subsidi dari pemerintah terkait penyediaan STB. Namun, setelah beberapa hari, STB gratis tidak kunjung datang.

Lama berharap dan menunggu, ternyata ia mendapatkan informasi bahwa yang mendapatkan subsidi STB dari pemerintah di satu RW hanya empat orang.

"Saya nunggu, karena bersyukur kan sudah dimatikan dan ternyata dikasih gratis sama pemerintah. Eh, tahunya satu RW yang dapat hanya segelintir aja," sambungnya.

Membeli STB sendiri

Sementara itu, warga lainnya, Elvan (36), putra pertama Taruna, langsung membelikan STB di toko elektronik.

Elvan mengatakan, STB yang didapatkannya bermerk Polytron dengan harga Rp 200.000.

"Saya langsung beliin aja STB itu, awalnya sepakat sama Bapak untuk menunggu dari pemerintah," kata Elvan.

Saat membeli STB, kata Elvan, ia tak mengalami antrean panjang seperti saat ini yang ramai diberitakan.

Selain itu, harga STB yang didapatkannya juga masih terjangkau dan belum naik signifikan.

"Saya beli di toko, harganya masih sama sesuai dengan yang di web Polytron-nya, market place juga sama harganya, kalau sekarang harganya naik dan kalau beli langsung ngantre cukup lama," ungkapnya.

Taruna merasa beruntung, sang anak membelikan STB secara mandiri tanpa menunggu subsidi dari pemerintah.

Pasalnya, ia mengatakan khawatir kualitas STB dari pemerintah tidak bisa bertahan lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada 'Tour Guide' Gratis

Gubernur Jabar Buka Gedung Pakuan untuk Umum, Ada "Tour Guide" Gratis

Bandung
21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

21.000 Warga Jabar Terserang DBD selama 2024, 177 Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas

Bandung
Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Longsor di Jalur antara Stasiun Cilame-Sasaksaat, 5 KA Terganggu

Bandung
Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Tim SAR Temukan Korban Terakhir Longsor di Garut, Operasi Ditutup

Bandung
Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Perlu Waspada, Jentik Nyamuk Pun Ada di Wadah Air Dispenser

Bandung
2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

2 Anak yang Tertimbun Longsor di Garut Ditemukan

Bandung
Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Ajak ASN Gunakan Angkutan Umum, Bey Machmudin Pergi Kerja Naik Bus

Bandung
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com