Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2022: Heboh Jenazah Pria di Bogor Hidup Kembali hingga Skenario Hindari "Debt Collector"

Kompas.com - 16/12/2022, 06:44 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Menurut Herlin, awalnya US dibawa ke kliniknya pada Jumat malam. Ketika itu, ia sedang dinas malam alias lembur seorang diri.

Sebelum dibawa ke klinik, pihak keluarga sempat meminjam oksigen untuk pemberian bantuan kondisi darurat. Tak lama setelah itu, pihak keluarga langsung membawa US ke klinik 24 jam tersebut.

Pada malam kejadian itu, US dibawa dalam keadaan masih di dalam peti dengan posisi miring dan tutup peti sudah dibuka.

"Saya kaget dong. Loh kok, itu kliennya (pasien) dibawa ama peti-petinya. Saya udah menyarankan di kasur aja jangan peti. Cuman pihak keluarga minta biar gampang bawanya," kata Herlin memberi kesaksiannya kepada Kompas.com di lokasi, Selasa (15/11/2022).

Polisi Selidiki Kasus Jenazah Hidup Kembali

Hasil pemeriksaan saksi-saksi di lokasi, informasi US meninggal dunia lalu hidup kembali di dalam peti tidak benar.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menegaskan, tidak ada fakta mati suri alias meninggal lalu hidup kembali di Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Rancabungur, Kabupaten Bogor itu.

Ia mengungkapkan, US yang dikabarkan meninggal dunia di Semarang lalu dibawa ke Rumah Sakit di Jakarta itu hanya klaim dari pihak keluarga.

"Tidak ada fakta mati suri, kami sudah cek mulai dari info penerbangan membawa jenazah dari Semarang ke rumah sakit di Jakarta itu tidak ada. Faktanya, di dalam peti itu dia (US) memang masih dalam keadaan hidup," ungkap Iman saat ditemui usai melakukan pemeriksaan saksi-saksi di rumah US, Selasa (15/11/2022).

Iman memastikan, tidak ada dokter dari rumah sakit manapun yang menyatakan US meninggal dunia. US meninggal dunia berdasarkan keterangan istrinya saja.

"(Keterangan meninggal awal lalu hidup lagi dari siapa), dari istrinya, dia memberikan informasi meninggal ke keluarganya. Dan istrinya juga yang menjemput dan membawa US," kata Iman.

Penjelasan Medis Mengenai Kasus US

Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menjelaskan, pasien yang bersangkutan tiba di rumah sakit dengan mobil ambulans dan tidak menggunakan peti mati.

Kata Ilham, saat tiba di rumah sakit pasien sudah dalam keadaan sadar.

"Bukan (tidak datang menggunakan peti mati). Jadi dia (pasien) ke RSUD itu dalam keadaan penurunan kesadaran. Datang pun sudah sadar. Salah besar jika pasien dinyatakan meninggal di RSUD kemudian kembali hidup," ungkap Ilham.

Ilham menegaskan, bahwa cerita pasien sebelum dibawa ke RSUD Kota Bogor di luar tanggung jawab pihaknya.

Sebab, kata Ilham, saat tiba di RSUD Kota Bogor pada 11 November 2022, pasien datang dalam keadaan sadar meski mengalami penurunan kesadaran.

"Penurunan kesadaran yang disebabkan karena gangguan kekurangan oksigen pada otak, seperti itu lebih kurang," tuturnya.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP) dalam menerima dan menangani pasien, petugas rumah sakit langsung melakukan penanganan.

Saat ini, sebut Ilham, yang bersangkutan sudah masuk ruang rawat inap dalam keadaan membaik dan masih dalam penanganan serta pengawasan intensif.

Ilham membeberkan, mengenai kabar pasien sempat dinyatakan meninggal, cerita itu berawal dari hebohnya pihak keluarga dan tetangga di kediamannya di wilayah Rancabungur, Kabupaten Bogor.

Dari keterangan pihak yang membawa pasien ke RSUD, pasien tersebut sempat dibawa ke klinik 24 jam terlebih dahulu.

"Kata klinik 24 jam itu tidak bisa (ditangani di klinik) harus langsung ke rumah sakit. Di rumah sakit nggak pakai peti. Seperti pasien biasa, pakai ambulans," ungkap Ilham.

Lebih lanjut, pihak keluarga juga tidak bisa menjelaskan rumah sakit yang mendiagnosanya dan tidak bisa menunjukan surat kematian dari rumah sakit yang mendiagnosa.

"Jadi kami dari RSUD domainnya mengerjakan pasien sesuai SOP aja, di luar itu bukan kewenangan kita," pungkas Ilham.

Pura-pura Meninggal untuk Hindari Debt Collector

Kecurigaan polisi terhadap US terbukti. US ternyata merekayasa kematiannya di dalam peti.

US merekayasa kematiannya itu untuk menghindari debt collector. Ia dibantu istrinya berinisial Y menyewa ambulans lalu masuk sendiri ke peti mati yang dibelinya.

Akal-akalan itu terungkap setelah polisi menyelidiki saksi-saksi mulai dari warga, istri hingga sopir ambulans.

Dari keterangan sopir ambulans, Y sempat mengeluhkan soal utang suaminya, US itu.

Kapolsek Rancabungur AKP Tatang Hidayat menjelaskan cara US merekayasa kematiannya tersebut.

Tatang mengatakan, US masuk sendiri ke dalam peti mati di wilayah Radio Dalam, Jakarta Selatan.

"Jadi dia dari Jakarta Selatan, bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong akhirnya masuk dia ke peti itu," ungkap Tatang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

Menurut Tatang, sandiwara kematian US lalu hidup kembali terbongkar setelah sopir ambulans memberi keterangan kepada penyidik.

Berdasarkan keterangan sopir ambulans, US sendiri yang memesan peti melibatkan istrinya. Keduanya sudah punya rencana tersebut.

US sudah mempersiapkan dengan matang hingga akhirnya masuk ke peti dengan sengaja saat berhenti di rest area Cibubur.

"Iya, seperti itu berdasarkan keterangan 2 sopir ambulansnya. Mobil ambulansnya disewa di Jakarta Selatan," ungkapnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Cerita Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur, Diawali Gemuruh hingga Rumah-rumah Ambruk

Bandung
Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Kurir 1 Kg Sabu Disergap Polisi di Pintu Tol Kertajati

Bandung
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Kota Bandung 2024

Bandung
Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Tanah Bergerak di Cianjur, Kampung Ditinggalkan, Puing Reruntuhan mulai Dibersihkan

Bandung
Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Polda Jabar Bakal Telusuri Oknum Polisi Pengintimidasi Saksi Pembunuhan di Subang

Bandung
Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Majalaya Waterpark di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Dianggap Tak Sesuai Harapan, Car Free Day Gedung Sate Dievaluasi

Bandung
Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Pulang Antar Ikan dari Pasar, Dua Pelajar Tiba-tiba Dihentikan Penembak Misterius di Bandung

Bandung
OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Lepaskan 4 Tembakan di Bandung, Pelaku Diduga Pakai "Airsoft Gun"

Bandung
Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Petani Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur, Puluhan Rumah Rusak, Sekampung Diungsikan

Bandung
Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Polisi Buru Penembak Misterius di Bandung, Warga Dengar 4 Kali Tembakan

Bandung
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Bey Sambut Baik Braga Bebas Kendaraan

Bandung
Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Ronal Surapradja Daftar Jadi Calon Wali Kota Bandung ke PDI-P

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com