Aipda Sofyan juga sempat ditolong oleh seorang ibu-ibu pedagang gorengan. Dua ibu-ibu itu berteriak minta tolong karena kondisi Aipda Sofyan yang berdarah dan luka parah di bagian leher.
Titin, pedagang yang pertama kali menolong Aipda Sofyan mengatakan, saat itu korban sudah berlumuran darah.
"Sayang hanya bisa berteriak teriak minta tolong. Pak Sofyan sudah muntah darah dan keluar darah juga dari hidung," ujarnya.
Suara ledakan terdengar sangat kuat, dan teriakan ibu-ibu itu didengar Agus Hermawan, pegawai Kelurahan Nyengseret yang berada tepat di sebelah Mapolsek Astanaanyar.
Dia keluar dari ruangan, melihat ibu-ibu itu sedang menggandeng seorang polisi, yaitu Aipda Sofyan yang sudah tak sadarkan diri.
Agus langsung mengambil motornya, segera membawa Aipda Sofyan ke Rumah Sakit Immanuel sambil terus membunyikan klakson.
"Almarhum hanya minta nyalakan terus klakson agar diberi jalan, pas sampai Rumah Sakit, beliau minta ke UGD pintu belakang biar cepat katanya," tutur Agus.
Saat Agus pulang, dia tidak menyangka bahwa Aipda Sofyan meninggal.
Pukul 10.45 WIB, suara ledakan kembali terdengar di Mapolsek Astanaanyar hingga radius 200 meter.