Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2022: Insiden Bom Bunuh Diri Bandung, Pelaku Mantan Napi Nusakambangan

Kompas.com - 21/12/2022, 06:04 WIB
Putra Prima Perdana,
Agie Permadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

"Namun demikian, yang bisa kami jelaskan bahwa pelaku terafiliasi dengan kelompok JAD Bandung atau Jabar," jelasnya.

Agus merupakan mantan narapidana kasus bom Cicendo, Jawa Barat, dan telah dihukum penjara selama empat tahun di Nusakambangan. Agus kemudian bebas pada September 2021.

Listyo mengatakan, Agus termasuk mantan napi yang sulit dilakukan deradikalisasi sehingga statusnya masih "merah".

"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Artinya dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah. Maka proses deradikalisasi perlu teknik dan taktik berbeda karena yang bersangkutan masih susah diajak bicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," ujar Listyo.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Pakai Bom Panci Berisi Proyektil Paku, Ini Penjelasan Polisi

Pelaku gunakan bom panci rakitan berisi proyektil paku

Komandan Satbrimob Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yuri Karsono mengatakan bom yang digunakan pelaku merupakan bom rakitan yang berisi proyektil paku.

"Jenis bom yang meledak adalah jenis bom rakitan, dirakit dalam bentuk panci, dan biasa rekan-rekan dengar dengan bom panci," ujarnya pada Kamis (8/12/2022).

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan ledakan bom panci tersebut mengakibatkan sebagian kantor Polsek Astana Anyar mengalami kerusakan.

"Terkait dengan bom yang digunakan oleh pelaku adalah jenis bom panci. Daya ledaknya mengakibatkan sebagian bangunan kantor Polsek Astana Anyar mengalami kerusakan," terangnya.

Pelaku tukang parkir di Solo

Sebelum melakukan aksinya, Agus Sujatno merupakan seorang juru parkir di sebuah restoran yang tereletak di belakang Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Menurut rekan juru parkir di Solo, Agus terkenal pendiam.

Agus menjadi juru parkir di restoran tersebut sejak 2019. Dia tinggal bersama keluarganya di sebuah indekos di kawasan Siwal, Baki, Sukoharjo.

Baca juga: Jadi Tukang Parkir di Solo, Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Dikenal Pendiam

"Kalau pas tugas parkir biasanya dia pakai celana cingkrang karena saya sering lewat jadi tau juga. Punya jenggot tapi tipis, ga panjang. Pakainya rompi, tapi dibelakangnya ada bordiran tulisan juru parkir," tutur juru parkir berinisial ER.

Hal senada juga diungkapkan Ketua RT tempat indekos Agus di Siwal, Baki. Menurut Suparno, AS dan keluarganya tidak pernah berbaur atau tampak ikuti kegiatan kampung.

Banyak warga yang tidak mengenal AS sama sekali, termasuk dirinya yang tinggal tak lebih dari 100 meter dari kos AS.

Keluarga Agus sempat menolak untuk mengambil jenazah karena dianggap teroris.

Namun, setelah diberikan pemahaman dan dibujuk petugas, keluarga Agus pun akhirnya menerima.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh, Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana, Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Sari Hardiyanto, Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Michael Hangga Wismabrata, Reni Susanti, Rachmawati, Maya Citra Rosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com