Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Sampah di Pasar Cileunyi Bikin Omzet Pedagang Turun, Satu Bulan Tak Diangkut hingga Pelanggan Kabur

Kompas.com - 02/02/2023, 12:57 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Satu bulan tak diangkut

Sabar mengatakan, sampah di Pasar Cileunyi sudah satu bulan tidak diangkut.

Kondisi tersebut membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Pasar Cileunyi overload atau kelebihan muatan.

Seharusnya itu, kata Sabar, sampah di Pasar Cileunyi berada di belakang kios-kios di seberang kios miliknya.

Baca juga: Soal Gunungan Sampah di TPS Pasar Baleendah, DLH Kabupaten Bandung Hanya Lakukan Operasi Bersih

Lantaran belum diangkut, kini gunung sampah itu memanjang dan berada tak jauh dark kios miliknya.

"Ini tuh baru diangkut yang enggak lama, tapi hanya sedikit, diangkut pakai truk dari Kabupaten Bandung," katanya.

Dalam satu pekan, sampah di Pasar Cileunyi hanya diangkut satu kali. Itu pun hanya satu truk yang diturunkan. Padahal, kondisinya sudah sampai menggunung.

"Diangkut kadang seminggu sekali, malah mah kadang enggak diangkut," ujar dia.

Menurutnya, kondisi sampah yang sudah menggunung itu dianggap lebih baik dibanding beberapa bulan sebelumnya.

"Ini agak mending segini, kemarin mah sampai melewati kios saya," terang dia.

Baca juga: Dampak Kelangkaan Solar di Buleleng, Pengambilan Sampah di TPS Terhambat

Dalam satu hari, Pasar Cileunyi bisa menghasilkan satu truk sampah pelbagai jenis.

Hal itu, kata Sabar, tidak seimbang dengan armada yang diturunkan pemerintah ketika akan mengangkut sampah.

"Kebanyakan sampah rumahan, warga yang datang bawa sampah jadi enggak semua itu sampah dari pasar,," ucap dia.

Jika harus dibersihkan, kata Sabar, mungkin kendaraan yang harus diturunkan mencapai 20 truk.

"Kayaknya sih harus segitu, produksi sehari aja sampai satu truk, ini udah manjang sampai ke depan dari belakang," tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com