Pedagang di Pasar Cileunyi yang memiliki kios berdekatan dengan gunung sampah itu sangatlah dilema.
Pasalnya, kata Sabar, jika cuaca sedang panas, belatung yang berasal dari sampah dipastikan keluar dan mengerumuni lahan-lahan yang tak terkena cahaya matahari seperti di depan kios miliknya.
"Wah serba salah, belatung, lalat sampai tikus juga ada," terangnya.
Jika dalam kondisi hujan, bau menyengat dari sampah bisa tercium sampai depan. Belum lagi air yang dihasilkan dari sampah yang juga mengeluarkan bau.
"Kalau hujan apalagi, baunya menyengat banget," sambung dia.
Sabar berharap, pemerintah mulai kembali membersihkan sampah yang ada di Pasar Cileunyi agar siklus Sabar berdagang bisa kembali normal.
"Harapannya pengin rutin di bersihin dan steril lagi aja ini, sampahnya biar bisa diangkut seperti biasa," tuturnya.
Pantauan Kompas.com, gunungan sampah tersebut membentuk huruf L, memanjang mulai dari bagian belakang pasar yang berdekatan dengan batas tol kemudian berbelok hingga bertepatan langsung dengan kios-kios pedagang.
Baca juga: Antrean Truk Sampah di TPA Sarimukti Masih Mengular, Pengelola Janji Kendala Selesai Pekan Ini
Tidak hanya kios milik Sabar yang terdampak. Namun, terlihat kios-kios yang lain juga terdampak.
Gunungan sampah itu menjulang tinggi hingga mencapai 3 meter. Bau busuk yang sangat menyengat, kerumunan lalat, hingga belatung semakin memperparah kondisi.
Terlihat bukan hanya pedagang yang membuang sampah di sana, beberapa pembeli dengan sengaja membuang sampah ke Pasar Cileunyi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.