Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2022, Realisasi Investasi di Karawang Capai Rp 37, 19 Triliun, Serap 10.459 Pekerja

Kompas.com - 07/02/2023, 11:09 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Realisasi investasi di Karawang, Jawa Barat, pada 2022 mencapai Rp 37,19 triliun dan menyerap 10.459 pekerja.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang, Eka Sanatha mengatakan, secara keseluruhan, realisasi investasi pada 2022 di Karawang menempati urutan kedua setelah Kabupaten Bekasi.

Realisasi investasi di Kabupaten Bekasi sebesar Rp 47,02 triliun, sedangkan Karawang Rp 37,19 triliun.

Baca juga: Diduga Overheat, Mobil Suzuki Grand Vitara Terbakar di Depan Kantor BPN Karawang

 

Kemudian di urutan ketiga Kabupaten Bogor Rp 15, 33 triliun, keempat Kota Bekasi Rp 13,33 triliun, dan di urutan kelima ada Purwakarta mencapai Rp 8,33 triliun.

"Berdasarkan laporan LKPM online realisasi investasi di Karawang sebesar Rp 37,19 triliun dari target Rp 31 triliun atau terealisasi sebesar 124,61 persen," ujar Eka di Kantor DPMPTSP Karawang, Rabu (7/2/2023).

Meski begitu, di semester kedua atau triwulan ketiga dan keempat, realisasi investasi Karawang melampaui Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Disperindag Karawang Selidiki Harga Minyakita Naik di Tingkat Pengecer

Di triwulan ketiga 2022, realisasi investasi di Karawang mencapai Rp 10,04 triliun dan triwulan keempat Rp 11,87 triliun.

Adapun di Kabupaten Bekasi, pada triwulan ketiga sebesar Rp 7,8 dan triwulan keempat Rp 11,77 triliun.

"Mudah-mudahan realisasi investasi di Karawang pada 2023 bisa melampaui Kabupaten Bekasi," kata dia.

Dari laporan yang diterima pemerintah daerah, ada sebanyak 10.459 tenaga kerja Karawang yang terserap selama 2022.

Rinciannya penanaman modal asing (PMA) menyerap 8.459 pekerja atau 81 persen. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyerap 2.000 pekerja atau 19 persen.

Di samping itu, ada perusahaan yang berinvestasi dengan jumlah cukup besar yang belum menyerap tenaga kerja lantaran belum beroperasi. Misalnya kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Menurut Eka, tidak semua penyerapan kerja dilaporkan. Misalnya pekerja proyek yang tidak terikat langsung dengan perusahaan.

"Ikutannya pasti ada, multiplier effect-nya luar biasa," kata dia.

Eka mengungkapkan, pengangguran terbuka secara umum menurun. Meskipun tingkat pengangguran pada 2021 hingga 2022 sebagai dampak pandemi Covid-19 masih terasa.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com