Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Penganiayaan Siswi Tasikmalaya Ternyata Tak Pernah Dicabut seperti Klaim Kepsek

Kompas.com - 24/05/2023, 14:10 WIB
Irwan Nugraha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya, Jawa Barat, melanjutkan proses hukum kasus penganiayaan terhadap APR (16), siswi kelas XI di SMAN 1 Tasikmalaya, oleh siswa yang merupakan teman sekelasnya berinisial ARP (17).

Pelaku telah ditetapkan sebagai anak yang berkonflik dengan hukum dan kasusnya ditingkatkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan usai gelar perkara pada Selasa (23/5/2023).

Hal ini berbeda dari penjelasan Kepala Sekolah SMAN 1 Tasikmalaya, Yonandi, pada Senin (22/5/2023).

Dalam konferensi pers di SMAN 1 Tasikmalaya, Yonandi mengeklaim bahwa kasus itu sudah selesai dan keluarga korban sudah mencabut laporan polisi.

Baca juga: Kasus Penganiayaan Siswi SMAN 1 Tasikmalaya Berakhir Damai, Laporan Polisi Dicabut

"Maka kami lakukan penyelidikan lanjutan dan hasilnya kemarin sore penyidik melakukan gelar perkara dan meningkatkan status ke penyidikan terhadap tindak pidana. Kemudian posisinya saat ini ada anak berhadapan dengan hukum (korban) dan anak berkonflik dengan hukum (pelaku)," ujar Kepala Polresta Tasikmalaya, AKBP Sy Zainal Abidin, saat merilis kasus ini di Mapolresta Tasikmalaya, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Dianiaya, Siswi SMA Tasikmalaya Diduga Diintimidasi Orangtua Pelaku

Zainal mengatakan, sejak laporan diterima pada Selasa (16/5/2023) hingga gelar perkara pada Selasa pekan ini, penyidik memutuskan kasus tersebut murni tindak kekerasan terhadap anak.

Sehingga, pelaku diancam Pasal 80 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman hukumannya 3 tahun 6 bulan penjara. Adapun alat bukti berupa visum korban dan keterangan saksi saat proses penyelidikan. Kesimpulannya, maka kejadian ini adalah tindakan kekerasan terhadap anak," kata Zainal.

Benarkan upaya restorative justice

Zainal membenarkan Polresta Tasikmalaya telah memfasilitasi upaya damai lewat restorative justice antara kedua belah pihak disaksikan pihak sekolah di Mapolresta Tasikmalaya, Rabu (17/5/2023).

Saat pertemuan itu, keluarga korban dan pelaku bersepakat berdamai. Hal ini ditunjukkan dengan tanda tangan kedua pihak hitam di atas putih.

Namun, orangtua korban mengetahui dan tersinggung saat pihak sekolah melakukan pertemuan dengan keluarga pelaku di sekolah usai perdamaian, tanpa dihadiri Kepolisian dan keluarga korban, Jumat (19/5/2023).

Selain itu, saat pertemuan pada hari Jumat, korban tanpa pendampingan bertemu dengan orangtua pelaku. 

Dari rekaman video yang diambil korban secara diam-diam, korban dinitimidasi oleh orangtua pelaku.

Mengetahui hal itu, keluarga korban akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kasus tersebut..

"Tanggal hari Jumat (19/5/2023) ada pertemuan kembali di pihak sekolah, tapi tidak mengundang kepolisian dan pelapor sekaligus orangtua korban. Maka, saudara pelapor merasa ketersinggungan secara personal dan menyampaikan ke media sosial," ujar Zainal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com