Namun saat bekerja di Arab Saudi, janji yang disampaikan para pelaku tidak sesuai dengan harapan. Keduanya dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga (ART) dengan kondisi tidak layak.
"Satu korban yang berusia 16 tahun sudah bekerja selama satu bulan dan saat ini sudah berhasil dipulangkan," jelas dia.
Satu korban lainnya berusia 15 tahun sudah bekerja selama setahun. Namun saat ini yang bersangkutan masih berada di Arab Saudi.
"Kami masih berupaya untuk pemulangan korban," kata dia.
Menurut Maruly kedua anak di bawah umur ini bisa berangkat kerja ke Arab Saudi dengan menggunakan dokumen palsu. Dalam proses pembuatan dokumen tersebut dibantu seorang oknum honorer di instansi pemerintahan.
Awalnya kedua korban yang sedang mencari pekerjaan ini berkenalan dengan salah satu pelaku sebagai perekrut melalui Facebook pada April 2022. Lalu komunikasi berlanjut melalui whatsapp hingga akhirnya bertemu.
"Berikutnya mereka mengurus dokumen dan kelengkapan keberangkatan ke Arab Saudi dibantu para pelaku. Hingga akhirnya berangkat," ujar dia