BANDUNG, KOMPAS.com - Pegiat Lingkar Literasi Cicalengka (LLC) mendesak pemugaran Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, agar dihentikan untuk mempertahankan bangunan yang sarat nilai sejarah.
Bahkan, para pegiat tersebut telah membuat petisi penolakan pembangunan Stasiun Cicalengka dengan judul 'Jangan Hancurkan Stasiun Cicalengka yang Bersejarah!'.
Sampai Rabu (21/6/2023), petisi tersebut telah mendapatkan 1.500 tanda tangan dukungan.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Pernah ke Candi Borobudur Saat Pemugaran 1974
Hafidz Azhar, pegiat LLC sekaligus pembuat petisi itu, mengungkapkan, penolakan tersebut telah dibuatnya sejak Sabtu (17/6/2023).
Ia mengatakan, pemugaran yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut akan berimbas kepada komunitas literasi, berkaitan dengan catatan sejarah yang pernah terjadi di Stasiun Cicalengka.
"Awalnya berhubungan dengan pembangunan yang masif termasuk pembanguna Stasiun Cicalengka, karena ini sudah termasuk proyek pembangunan itu artinya Stasiun lama bagi kami para pegiat literasi Cicalengka, itu menjadi imbas pembangunan itu," katanya saat dihubungi, Rabu (21/6/2023).
Sebelum membuat petisi, Hafidz dan komunitas lainnya sempat membuat diskusi terkait pemugaran Stasiun Cicalengka.
Baca juga: Gubernur Aceh Siapkan Anggaran Pemugaran Makam Potjut Meurah Intan di Blora
Hafidz mengaku saat diskusi mengundang beberapa narasumber yang kredibel berbicara dampak dari pemugaran Stasiun Cicalengka.
"Sebelum audiensi memang hari Sabtu ada diskusi di Cicalengka, kami mengundang banyak inohong (tokoh). Dari situ juga terdorong untuk membuat petisi," ujarnya.