Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Mengaku Sipir Lapas Pukuli Satpam RS Respati Tasikmalaya, Terekam CCTV

Kompas.com, 22 Juni 2023, 15:35 WIB
Irwan Nugraha,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - AS pria asal Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terekam kamera pengawas (CCTV) memukuli petugas keamanan (Satpam) tanpa sebab di depan IGD RS Bersalin Respati Cikunir, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (21/6/2023).

Pelaku mengaku sebagai sipir PNS salahsatu Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di daerah Sulawesi yang istrinya baru saja melahirkan di rumah sakit tersebut.

Korban Dudi Permana (35), warga Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, mengalami luka lebam di mata sebelah kiri dan bagian belakang kepala langsung mendapatkan perawatan di ruang IGD.

"Kasusnya sudah dilaporkan ke Satreskrim Polres Tasikmalaya semalam. Pemukulan oleh pria itu tanpa sebab dan bicara apapun langsung memukuli kakak saya yang sedang bekerja sebagai Satpam di rumah sakit itu. Padahal pelaku saat itu naik motor membawa anak kecil," jelas salahsatu kerabat korban, Irwan (39) kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Buntut Masalah Gaji dan Pemecatan Satpam, Perusahaan Outsourcing yang Kelola Masjid Raya Sheikh Zayed Akan Diaudit

Sesuai keterangan korban, lanjut Irwan, kejadian itu bermula saat ada sebuah motor bebek ditumpangi pelaku dan anak balita perempuan di depannya melaju ke depan ruang IGD RS Respati Cikunir.

Tiba-tiba pelaku langsung menabrak meja pendaftaran di depan IGD yang tak dijaga oleh pegawai.

Melihat kejadian itu, korban saat itu berinisiatif memanggil dan menanyakan kenapa menabrak meja tersebut ke pelaku.

Pelaku berhenti dan turun di motor langsung memukul korban tanpa bicara sepatah kata pun.

Melihat kejadian itu, orang di sekitar kejadian langsung bermunculan berupaya mengamankan pelaku.

Baca juga: Gibran Pastikan Satpam Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Batal Dipecat, Manajemen Perlu Dievaluasi

Namun, saat korban mengajak ngobrol sembari memeluk pundak korban malah dipukuli kembali bagian kepalanya secara membabi buta.

"Jadi korban pun heran katanya ini orang kenapa? Tiba-tiba tanpa sebab langsung memukuli kembali kakak saya membabi buta. Kakak saya waktu itu tidak melawan karena justru khawatir pelaku saat itu membawa anak kecil di motor, kasihan katanya," tambah Irwan.

Saat itu, korban langsung melaporkan kejadian ini ke Satreskrim Polres Tasikmalaya bersama perwakilan manajemen rumah sakit.

Pelaku saat itu mengaku sebagai PNS sipir di salah satu Lapas wilayah Sulawesi dan sedang menunggu istrinya melahirkan anak keduanya.

"Kata pelaku saat di lokasi mengaku sebagai PNS sipir yang suka ngurus narapidana di wilayah Sulawesi katanya. Pelaku pun tak mengaku alasannya kenapa memukul korban saat itu. Saat itu, pelaku langsung pergi pulang di rumah sakit," tambahnya.

Baca juga: Sipir Lapas di Lampung Dhawang soal Pamer Harta: Naik Umrah Kelas Bisnis Itu Promo

Kondisi korban saat ini, tambah Irwan, mata kirinya masih mengalami lebam dan sempat muntah-muntah dan pingsan.

Namun, korban sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya untuk beristirahat oleh pihak tumah sakit.

"Korban saat ini sudah pulang ke rumahnya. Istirahat kata rumah sakit. Kondisinya sudah membaik, tapi mata kiri dan bagian belakang kepalanya masih lebam," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo, membenarkan adanya laporan kasus seorang pria memukuli seorang Satpam di depan ruang IGD RS Bersalin Respati Cukunir, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca juga: Satpam Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Dipecat karena Terima Tip Rp 5.000, Ratusan Karyawan Mogok Kerja

Kasus ini pun langsung diselidiki dengan mengirimkan petugas ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan barang bukti.

"Benar malam ada laporan kepada kami terkait pemukulan Satpam (RSB Respati Cikunir, Kabupaten Tasikmalaya). Hari ini anggota di lapangan," pungkasnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Sebaran Kebun Sawit di Bogor yang Luasnya Terbesar Kedua di Jabar Setelah Sukabumi
Bandung
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Bandung
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau