Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Restorative Justice" untuk Bayi Tertukar Buntu, 2 Ibu Kompak Laporkan RS Sentosa

Kompas.com - 01/09/2023, 18:56 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kasus dua bayi laki-laki yang tertukar selama satu tahun di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Bogor, Jawa Barat, memasuki babak baru.

Pihak rumah sakit yang bertanggung jawab atas kelalaian yang menyebabkan bayi tertukar mengajukan mediasi atau restorative justice dengan dua ibu dari bayi tertukar tersebut di Mapolres Bogor, Cibinong, Rabu (30/8/2023) lalu.

Namun, upaya damai tersebut tidak menemui kata sepakat.

Baca juga: Gundukan Misterius Itu Ternyata Berisi Mayat Bayi Terbungkus Seragam Sekolah...

Kini, kedua ibu atau korban bayi tertukar tersebut melaporkan RS Sentosa ke polisi, Jumat (1/9/2023).

Laporan itu dilayangkan karena tidak ada kesepakatan. RS Sentosa dinilai tidak bertanggung jawab.

Kedua ibu bayi tertukar bernama Siti Maulia (37) dan Dian (33) datang didampingi suami dan dan para kuasa hukumnya.

"Kemarin pihak RS Sentosa mengajukan RJ (restorative justice) dan ternyata dalam kesepakatan itu deadlock, tidak ada kata sepakat. Akhirnya hari ini kami membuat laporan kepolisian," ujar Rusdy Ridho, kuasa hukum Siti Maulia saat hendak memasuki ruang Unit Reskrim Polres Bogor, Jumat sore.

"Itu juga memang sudah permintaan dari klien kami dan pihak Ibu Dian juga membuat laporan kepolisian," sambungnya.

Baca juga: RS Sentosa Datangi Rumah Ibu Bayi Tertukar Tawarkan Kompensasi tetapi Ditolak

Para kuasa hukum bayi tertukar, Rusdy dan Binsar Aritonang kompak melaporkan RS Sentosa dengan Pasal 8 Juncto Pasal 62 Undang-Undang (UU) Perlindungan Konsumen.

Dalam laporan ini, pihaknya melayangkan laporan itu kepada RS Sentosa sebagai pelaku usaha bukan individu atau perawat dan bidan.

Rusdy pun mengungkapkan, para keluarga korban bayi tertukar menyertakan sejumlah barang bukti berupa gelang dan hasil tes DNA silang dari Puslabfor Bareskrim Polri.

Ibu Siti Maulia (37) dan Ibu Dian (33), dua ibu dari bayi tertukar datang didampingi suami dan dan para kuasa hukumnya melaporkan RS Sentosa ke Unit Reskrim, Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023)..KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Ibu Siti Maulia (37) dan Ibu Dian (33), dua ibu dari bayi tertukar datang didampingi suami dan dan para kuasa hukumnya melaporkan RS Sentosa ke Unit Reskrim, Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023)..

 

Rusdy menyebutkan bukti-bukti itu juga bakal ditunjukkan saat laporan ke polisi.

"Kami mau melaporkan pihak RS Sentosa dengan UU Perlindungan Konsumen Pasal 62, karena memang yang akan kita sasar dalam laporan polisi ini pelaku usahanya bukan individu dari perawatnya seperti itu," ungkapnya.

Senada kuasa hukum Ibu Dian, Binsar Aritonang mengungkapkan, tujuan laporan itu untuk meminta pertanggungjawaban RS Sentosa atas apa yang menimpa para kliennya.

Baca juga: RS Sentosa Mengaku Dapat Sanksi Sosial akibat Kasus Bayi Tertukar, Dampaknya Pasien Jadi Menurun

Sebab, banyak Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit yang dilanggar hingga membuat dua bayi yang dilahirkan setahun lalu tertukar dari ibu biologis atau kandungannya.

Karena itu, pihaknya melaporkan RS Sentosa dengan pasal yang sama dengan pihak Siti Maulia.

"Ibu Dian dengan ibu siti itu sama, sama sama korban dan merasakan hal yang sama," ujarnya.

Binsar mengatakan bahwa bentuk pertanggungjawaban dari RS Sentosa tak sebanding dengan kerugian inmateriil yang diderita oleh kliennya.

Menurut dia, kerugian tersebut tidak bisa dinilai dengan nominal uang atau jaminan kesehatan dan beasiswa yang diberikan RS Sentosa

"Kalau ganti rugi tidak ada yang bisa menilai kerugian yang mereka atau klien kami hadapi, satu tahun jauh dari anak kandungnya sendiri, siapa yang bisa menilai kerugian itu?," terangnya.

Baca juga: RS Sentosa Minta Maaf soal Bayi Tertukar, Kuasa Hukum Tetap Akan Lapor Polisi

Ia berharap, laporan ini segera diproses oleh polisi supaya ada pertanggungjawaban dari rumah sakit, apa pun itu bentuknya.

"Tapi kami, seperti yang saya bilang tadi untuk menunjukan tanggung jawab rumah sakit itu seperti apa, atas kejadian ini. Saya rasa semua juga tahu penawaran-penawaran rumah sakit yang disampaikan terkait pendidikan ataupun kesehatan itu sudah ditanggung oleh negara juga kan," ungkapnya.

"Jadi saya rasa penawaran tersebut, sudah patutnya kami tolak," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Remaja Putri di Bogor Rampok Tantenya, Korban Dipukul dan Disekap

3 Remaja Putri di Bogor Rampok Tantenya, Korban Dipukul dan Disekap

Bandung
Pelaku Pelecehan Payudara di Bandung Serahkan Diri Usai Cabuli Pelajar

Pelaku Pelecehan Payudara di Bandung Serahkan Diri Usai Cabuli Pelajar

Bandung
Pemuda di Sukabumi Bunuh Sang Ibu, Tidur di Dekat Jasad Korban lalu Temui Tetangga Sambil Bawa Uang

Pemuda di Sukabumi Bunuh Sang Ibu, Tidur di Dekat Jasad Korban lalu Temui Tetangga Sambil Bawa Uang

Bandung
Polisi Ungkap Jejak Kasus Vina hingga Perburuan 3 Tersangka DPO

Polisi Ungkap Jejak Kasus Vina hingga Perburuan 3 Tersangka DPO

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Keluarga Vina Didatangi 2 Pria Misterius Sebelum Film Tayang, Takut Kasusnya Kembali Ramai

Bandung
'Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling'

"Kernet Bilang Rem Blong, Kami Panik, Istigfar, Terus Bus Terguling"

Bandung
Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Usai Bunuh Ibunya, Pemuda di Sukabumi Tidur Dekat Jasad Korban

Bandung
Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Polisi Minta Masyarakat Bedakan Fiksi dan Fakta di Film Vina: Sebelum 7 Hari

Bandung
Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Sodomi Belasan Anak, 2 Remaja di Karawang Ditangkap

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Wisata Sejarah Gedung Pakuan: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Bandung
Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Ini yang Bikin Polisi Tak Mampu Tangkap 3 Pembunuh Vina Cirebon

Bandung
Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Pemprov Jabar Ingin Turunkan Harga Avtur di Bandara Kertajati

Bandung
Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Pemuda di Sukabumi Ditangkap Usai Bunuh Ibu Kandung, Polisi Dalami Motif Pelaku

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com