Kedua kelompok saling tidak terima dan tidak dapat mengendalikan emosi hingga akhirnya terjadi ricuh. Kericuhan yang semula antara perkataan, berujung bentrokan fisik hingga saling lempar batu.
"Masing-masing simpatisan terjadi saling ejek mengejek sehingga simpatisan ada yang tidak dapat mengontrol emosi, sehingga terjadilah peristiwa pelemparan (batu)," kata Rano saat ditanya Kompas.com di depan Balai Desa Kapetakan, Senin pagi.
Rano menegaskan kericuhan itu tidak berlangsung lama.
Baca juga: Demo Pulau Rempang Kembali Ricuh, Gedung BP Batam Rusak Dilempari Pedemo
Sejumlah petugas dari satuan Dalmas, Polsek Kapetakan, dan satuan lainnya langsung melakukan pengamanan. Kericuhan dapat diredam. Arus lalu lintas di lokasi juga sudah berangsur normal.
Satuan Reskrim, sebut Rano, juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pihak yang diduga terlibat dalam kejadian ini. Terkait adanya laporan anggota dan warga yang mengalami luka, Rano masih memastikan kebenarannya.
Edi Junaedi, Ketua PPS Desa Kapetakan Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, menyebut ada tiga calon kepala desa yang menjadi peserta pemilihan kepala desa bulan mendatang.
Ketiga calon kepala desa tersebut antara lain: nomor urut 1 Sumini, nomor urut 2 Nawati, dan nomor urut 3 Tursija.
Baca juga: Soal Ricuh di Pulau Rempang, Jokowi: Bentuk Komunikasi yang Kurang Baik
Ketiganya hadir secara langsung tanpa diwakili, didampingi dan disaksikan para saksi dan timses tiap calon.
Edi menyampaikan saat terjadi kericuhan pihaknya bersama petugas PPS lainnya sedang mengurus administrasi para calon kepala desa. Sehingga, petugas PPS tidak mengetahui persis kejadian tersebut
"Sejak pagi kami, PPS, bertugas menerima para peserta calon pemilihan Kepala Desa, sehingga tidak mengetahui hal (kericuhan) tersebut," kata Edi saat ditemui Kompas.com di kantor balaidesa Kapetakan.
Edi juga menyampaikan hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dokumen dan berkas para calon untuk tahapan pemilihan kepala desa yang akan berlangsung bulan beberapa waktu mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.