Hotel Savoy Homann yang dibangun pada tahun 1880 semula bernama Hotel Pos Road.
Hotel Savoy Homann sempat difungsikan sebagai wisma Jepang (1942-1945) dan wisma PMI (1945-1948). Baru pada tahun 1949 fungsinya dikembalikan sebagai hotel seperti semula.
Momen bersejarah terjadi saat dilaksanakannya Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955.
Hotel Savoy Homann saat itu digunakan sebagai tempat menginap para kepala negara seperti Gamal Abdul Nasser, Chuo En Lai, Jawaharlal Nehru, Soekarno, Sir John Kotelawala dan lain-lain.
Saat itu, Hotel Savoy Homann dikelola oleh Fr. J. van Es yang juga pernah mengelola Hotel Des Indes di Jakarta.
Monumen Bandung Lautan Api adalah monumen yang dibangun untuk mengenang peristiwa pembumihangusan Kota Bandung pada 23 Maret 1946.
Peristiwa tersebut merupakan bentuk perjuangan melawan Agresi Militer Belanda II di mana rakyat dan para pejuang Bandung membakar rumah mereka dan meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung.
Bentuk monumen yang memiliki tinggi 45 meter adalah tiga buah bambu yang menggambarkan alat yang menjadi penyulut kobaran api saat itu.
Lokasi Monumen Bandung Lautan Api berada di Lapangan Tegallega, di Jalan BKR, Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat adalah monumen yang dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Jawa Barat dalam melawan penjajahan.
Lokasi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat berada di Jalan Dipati Ukur No. 48, Kota Bandung, atau berhadapan dengan Gedung Sate.
Di lokasi ini terdapat diorama untuk mengenang 7 perjuangan rakyat Jawa Barat mulai dari masa kerajaan, masa pergerakan, masa kemerdekaan, dan masa mempertahankan kemerdekaan.
Ketujuh diorama di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat tersebut yaitu:
Museum adalah yang menyimpan peninggalan-peninggalan berupa benda bersejarah dan benda antik yang bernilai seni tinggi dari Jawa Barat.
Museum ini didirikan tahun 1974 dan diresmikan pada 1980 dengan nama Museum Negeri Provinsi Jawa Barat.
Baru pada tahun 1990, museum ini berubah nama menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga.
Nama Sri Baduga diambil dari nama seorang Raja Agung Kerajaan Sunda yang beragama Hindu di Jawa Barat.
Keunikan arsitektur museum ini ada pada bentuk bangunannya yang menyerupai umah panggung dan suhunan panjang yang menggambarkan rumah khas Jawa Barat.
Sumber:
bandung.go.id
tribunnewswiki.com
museum.kemdikbud.go.id
etheses.uinsgd.ac.id