Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Panjang, Sumber Air di Kabupaten Bandung dan Cimahi Turun hingga 60 Persen

Kompas.com, 29 September 2023, 19:32 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Selama musim kemarau, terjadi penurunan kapasitas air baku di beberapa sumber air di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi.

Supervisor Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtra Raharja, Harry Faizal, membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan, penurunan kapasitas air baku terjadi di Situ Cileunca, Situ Cipanunjang, Sungai Cisangkuy, Situ Lembang, dan Sungai Cimahi.

Baca juga: Kebakaran Pasar Leuwiliang, Pemadaman Terkendala Sumber Air karena Kemarau, Sumur Kering

Tak tanggung-tanggung penurunan tersebut terjadi mulai dari 30 sampai 60 persen dari kapasitas masing-masing sungai atau situ.

"Ini berdampak pada suplai air, secara global angka penurunannya segitu," katanya dihubungi, Jumat (29/9/2023).

Baca juga: Kapolrestabes Bandung Minta Aplikasi Walla Diblokir, Banyak Disalahgunakan

Di Situ Cileunca, sambung dia, air surut mencapai 40 persen dari biasanya. Biasanya jika normal, penurunan air di Situ Cileunca hanya 200 liter perdetik.

"Sekarang angkanya di bawah itu, penurunan 40 persen lainnya ada di wilayah Cimahi," jelasnya.

Harry mengakui jika penurunan kapasitas air baku tersebut mengganggu suplai air bersih ke masyarakat.

Menghadapi situasi itu, pihaknya mengklaim telah melakukan beberapa langkah. Salah satunya rekayasa jaringan pipa.

"Itu kita atur jadwalnya dari 12 jam sekali, terus ada juga yang 8 jam tergantung ketersediaan air bakunya di setiap jalur perpipaan ke tiap konsumen. Karena dari setiap wilayah masing-masing pelayanan Perum Tirta Raharja itu beda-beda," beber Harry.

Antisipasi menghadapi kekeringan lainnya, pihaknya mengirimkan armada tangki air bersih. Pengiriman tangki air bersih, dikhususkan untuk wilayah yang berada di dataran tinggi.

"Sehingga kalau tekanannya kurang dan airnya drop itu dikirim tangki," ungkapnya.

Permintaan air bersih, lanjut dia, tak hanya datang dari masyarakat. Beberapa kantor dan perusahaan pun ada yang meminta dikirim air bersih oleh PDAM Tirta Raharja.

Harry mengatakan, suplai air bersih tak hanya diberikan untuk wilayah Kabupaten Bandung saja.

"Jadi semuanya kita coba jangkau,  seperti wilayah satu Soreang, terus wilayah dua Banjaran, Baleendah, dan wilayah 4 Cimahi dan Cisarua," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mengaku kerap dibantu pemerintah daerah. Semisalnya pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga kerap membantu suplai air bersih.

"Jadi ada permintaan personal ke kita, ada juga yang ke BPBD daerah masing-masing," bebernya. 

Hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan maksimal akan turun di Januari 2024.

"BMKG bilangnya bulan November sekarang tapi maksimal harus turun di Januari 2024," tuturnya.

Pihaknya mengimbau, agar masyarakat bijak dalam menggunakan air bersih di tengah musim kemarau panjang.

"Apabila air masih mengalir di jalur segeralah menampung air secukupnya dan menyediakan tempat-tempat penampungan air seperti ember dan toren," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau