Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Diminta Waspadai Longsor Susulan di Subang

Kompas.com - 12/01/2024, 17:22 WIB
Agie Permadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Wafid mengatakan bahwa wilayah tersebut memang rawan longsor, berdasarkan data Badan Geologi, longsor sudah terjadi tiga kali di wilayah itu, yakni pada tahun 1970an dan tahun 1992.

“Namun pada kejadian yang sekarang longsornya lebih besar dari sebelumnya,” ucapnya.

Secara morfologi, kata Wafid, daerah tersebut rawan longsor dan menunjukan bekas longsoran lama yang belum turun atau longsor semua (berbentuk tapal kuda) serta daerah akumulasi air bentuk cekungan dengan lereng terjal.

“Muncul retakan-retakan pada tanah di bagian atas sebelumnya,” ucapnya.

Baca juga: Jalur Wisata Lembang Tertimbun Longsor, Jalan Alternatif Bandung-Subang Terputus

Wafid menyebut air hujan memicu longsor ini, berdasarakan Info dari BMKG curah hujan di POS ARG Subang sebesar 17,6 mm/jam (pukul 16.50 WIB – 17.50 WIB) termasuk dalam kategori lebat.

Mengingat curah hujan yang masih tinggi, warga diminta untuk waspada terhadap potensi gerakan tanah tersebut untuk menghindari terjadinya longsor susulan dan jatuhnya korban di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan.

“Sebagian besar penduduk bisa kembali ke rumah masing-masing kecuali 2 rumah pada bagian bawah jika akan kembali ke rumah harap meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan warnings system secara mandiri dengan mengenal tanda-tanda akan longsor seperti mata air keruh, munculnya rembesan disertai aliran lumpur, serta memantau perkembangan retakan pada bagian atas lereng,” ucapnya.

Wafid juga merekomendasikan pembersihan material bagian bawah maupun perbaikan pipa PDAM dan PT Tirta Investama diharapkan memperhatikan cuaca dan potensi longsoran susulan.

Hal ini dikarenakan pada bagian mahkota longsoran masih muncul rembesan-rembesan air.

“Sistem keairan pada bagian atas harus dialihkan agar tidak masuk ke lokasi longsoran maupun retakan. Lokasi ini termasuk rawan tinggi terjadi longsor sehingga berpotensi berulang jika curah hujan tinggi dan sistem drainase tidak tertata dengan baik,” ucapnya.

Baca juga: Bongkahan Bambu Tergerus Longsor Tutupi Jalan Alternatif Lembang KBB

Wafid juga merekomendasikan agar pengembangan pemukiman tidak dilakukan di bawah atau sekitar tebing curam atau terjal, serta membuat jalur evakuasi untuk antisipasi retakan dan longsoran yang mungkin terjadi.

Untuk itu Masyarakat diharapkan waspada terhadap potensi longsor susulan.

“Masyarakat agar mewaspadai daerah sekitar lereng jika muncul retakan tanah dan longsoran baik pada jalan maupun lahan agar segera ditutup agar air tidak masuk ke dalam retakan dan longsoran. Jika retakan bertambah lebar dan atau ditemukan retakan baru segera mengungsi dan melaporkan ke Pemerintah Daerah setempat,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan Hp Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum 'Study Tour'

Usai Kecelakaan Maut Subang, Dishub Minta Sekolah di Bandung Bersurat Sebelum "Study Tour"

Bandung
Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Kronologi Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Alami Luka di Bagian Wajah

Bandung
Tiket Semifinal Persib vs Bali United 'Sold Out', Polisi Bersuara

Tiket Semifinal Persib vs Bali United "Sold Out", Polisi Bersuara

Bandung
8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar,  Polisi Dalami Alasannya

8 Pembunuh Vina Sempat Cabut Keterangan di Polda Jabar, Polisi Dalami Alasannya

Bandung
Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Hari Ini Balai Kota Bandung Bebas Kendaraan, ASN ke Kantor Jalan Kaki dan Bersepeda

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com