Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Kota Cirebon Putuskan 5 TPS Lakukan Pemilihan Ulang

Kompas.com - 20/02/2024, 16:16 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - KPU Kota Cirebon Jawa Barat memutuskan akan melakukan mekanisme Pemungutan Suara Ulang (PSU) di lima tempat pemungutan suara (TPS) dalam Kecamatan Kejaksan dan Kecamatan Kesambi. 

Proses pemungutan suara di lima buah TPS ini dinilai mengalami masalah serta melanggar ketetapan PKPU hingga diharuskan melakukan PSU.

Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko menyampaikan, keputusan KPU Kota Cirebon untuk melakukan PSU berdasarkan surat rekomendasi yang dilayangkan Panwascam dan Bawaslu Kota Cirebon pada Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Timses Caleg di Cirebon Stres Jagoannya Tak Menang, Mobil dan Tanah Ludes Terjual

Mardeko dan Tim Divisi Hukum KPU Kota Cirebon langsung merespons dengan mengkaji surat rekomendasi tersebut.

KPU juga berkoordinasi dengan KPU Provinsi Jawa Barat terkait mekanisme, teknis, dan juga kesiapan logistik.

Hasilnya, kemarin, Minggu (18/2/2024), KPU Kota Cirebon memutuskan akan melakukan PSU untuk lima buah TPS tersebut yang akan dilaksanakan secara bersamaan pada Sabtu (24/2/2024).

"Lima TPS yang melakukan PSU ada di dua kecamatan. Kecamatan Kejaksan ada tiga TPS, yakni 05, 08, dan 017. Sedangkan Kecamatan Kesambi ada dua TPS, yakni 02 dan 027," kata Mardeko saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Senin (20/2/2024) siang.

Kesalahan yang terjadi di tiga TPS Kecamatan Kejaksan, kata Mardeko, adalah terdapat daftar pemilih tambahan yang mendapatkan lima buah surat suara, dari yang seharusnya hanya satu surat suara: yakni surat suara Presiden dan Wakil Presiden. 

Baca juga: Caleg DPRD Bondowoso yang Jual Ginjal untuk Kampanye Hanya Raih 43 Suara

Sedangkan kesalahan yang terjadi di dua TPS di Kecamatan Kesambi, adalah adanya 17 warga yang dinyatakan tidak sah sebagai pemilih tambahan, namun getap diizinkan memilih. 

Dua masalah ini, kata Mardeko, melanggar PKPU nomor 7 pasal 37 ayat 2, dan juga PKPU nomor 25 pasal 80 tahun 2023, yang membahas alasan dan indikator diadakannya PSU di tiap TPS.

 

Hari ini, Selasa (20/2/2024) petang, KPU memastikan kesiapan logistik di gudang untuk didistribusikan.

KPU baru menerima surat suara untuk PSU, dan sedang menunggu kotak surat suara. Sedangkan bilik suara masih tersedia.

Hal yang menjadi perhatian, sambung Mardeko, adalah potensi berkurangnya partisipasi pemilih di hari dilaksanakannya PSU.

Baca juga: Disebut Tarik Kembali Bantuan Paving, Ratih Caleg di Banyuwangi Sebut Ada Miskomunikasi

 

Pasalnya, tidak semua DPT memiliki hari libur yang serentak seperti pada hari pencoblosan 14 Februari 2024.

Namun, Mardeko tetap optimis, bahwa tiap partai politik juga akan menyosialisasikan terkait PSU ke warga-warga setempat karena berhubungan juga dengan perolehan suara mereka.

"Optimistis yang kemarin datang akan datang lagi, yang kemarin tidak datang, semoga datang. Partai politik juga bisa ikut menyosialisasikan karena kepentingan mereka juga. Jumlahnya tiap TPS itu ada sekitar 200 hingga 300 DPT," tutup Mardeko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Usai Bunuh Ibu, Pria di Sukabumi Tidur Sambil Pakai Kaus Penuh Bercak Darah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Siswi SMA Terseret Angkot di Bandung, Sopir Diduga Tak Mau Berhenti

Bandung
Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Pria Ini Datang ke Pengadilan Bandung Sambil Bawa 22 Paket Sabu, Ngakunya Rokok

Bandung
Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bukti Dukungan Kurang, 2 Mantan Bupati Garut Gagal Maju Pilkada 2024

Bandung
Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Siswi SMA Diduga Otaki Perampokan di Bogor, Uang Curian Dibelikan Ponsel

Bandung
Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Jumlah Perceraian di Indonesia Tahun 2023 Capai 463.654 Kasus

Bandung
Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Aksi 3 Siswi SMA Rampok Rumah di Bogor, Gasak Uang Rp 13,8 Juta

Bandung
Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Polda Jabar Bantah Pelaku Kasus Vina Cirebon adalah Anak Polisi

Bandung
Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang, Siapa Lagi yang Harus Bertanggung Jawab?

Bandung
Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Keluarga Vina Menanti Polisi Segera Tangkap 3 Pembunuh yang Masih Buron

Bandung
Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Longsor di Bandung Barat, Bey Tunggu Status Tanggap Darurat dari Bupati

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Komplotan Penyelewengan Elpiji Subsidi Ditangkap, Keuntungan Rp 592 Juta

Bandung
Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Peminat UTBK ITB 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com