Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pangandaran, Dedi Surachman mengatakan, kiprah Tagana sangat luar biasa.
Para relawan Tagana tak kenal lelah dan tak kenal waktu dalam membantu warga yang membutuhkan.
"Banyak hal sudah dilakukan dari skala kabupaten sampai ditugaskan di luar Pangandaran saat ada bencana. Seperti saat ada gempa di Cianjur, hingga banjir di Demak saat bulan puasa kemarin," kata Dedi.
Dedi mengungkapkan, Tagana Pangandaran berdiri sejak pemekaran Kabupaten Ciamis. Relawan yang dibentuk Kementerian Sosial ini bekerja dalam mitigasi bencana hingga penanganan bencana.
"Mereka terjun ke lapangan," katanya.
Di Pangandaran sendiri, ada 61 anggota Tagana. Mereka berasal dari berbagai profesi, ada nelayan, petani, hingga buruh.
Oleh pemda, mereka diberi insentif Rp 500.000 per orang.
"Mereka tak menghitung upah. Jiwa sosialnya tinggi. Timbul dari hati nurani, jika ada bencana mereka harus terjun," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang