Namun, patut dicatat bahwa faktor pendidikan dan lingkungan berpengaruh pada tumbuh kembang anak hingga dewasa.
"Semisal laki-laki itu memiliki orientasi seksual normal tapi lebih dekat dengan ibu atau saudara perempuannya jadi pas tumbuh dewasa jadi tidak macho," sebut dia.
Stephanie menambahkan, penting bagi calon laki-laki atau perempuan untuk mengenal pasangannya sebelum memutuskan menikah.
"Menikah itu kan harus benar-benar, tidak seperti beli kucing dalam karung. Pernikahan adalah komitmen jangka panjang bukan sekadar nafsu."
Baca juga: Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?
"Mengenali pasangan dan keluarga pasangan dengan baik termasuk dalam komitmen pernikahan," kata dia.
Selain itu, pentingnya menikah secara resmi atau terdaftar di Kantor Urusan Agama (KUA) juga menjadi salah satu faktor utama agar terhindar dari kasus-kasus penipuan semacam ini.
"Sering kali menikah tidak resmi kejadiannya seperti nikah siri, tidak lihat dulu KTP-nya dan gak tahu keluarga besarnya."
"Nah penting juga menikah secara hukum, resmi, demi memastikan tidak ada penipuan," tegas Stephanie.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang