Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Puncaki Survei Pilkada Jabar 2024, Unggul 54,1 Persen dari Ahmad Syaikhu

Kompas.com, 27 September 2024, 07:06 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Elektabilitas calon Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, kembali unggul di Pilkada Jabar 2024.

Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia untuk periode September 2024, elektabilitas Dedi Mulyadi mencapai 65,4 persen.

Posisi selanjutnya ditempati oleh Ahmad Syaikhu dengan elektabilitas sebesar 11,4 persen, Acep Adang dengan 4,3 persen, kemudian Jeje Wiradinata yang meraih 2,9 persen.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menjelaskan faktor yang membuat tingginya elektabilitas individu Dedi Mulyadi.

"Rentangnya (elektabilitas Dedi dengan Syaikhu) sangat jauh sekali, lebih dari 50 persen, tepatnya 54,1 persen," ucap Hanta.

Baca juga: Jubir Edy Rahmayadi: Bobby Nasution Tak Mampu Bangun Medan Tanpa Status Menantu Jokowi

Hanta mengatakan, Dedi Mulyadi unggul lantaran telah dikenal luas oleh masyarakat Jabar. Seperti dalam survei di wilayah Bandung Raya, elektabilitas mantan Bupati Purwakarta itu mencapai 79,6 persen.

"Di wilayah Bandung Raya, Dedi Mulyadi mendapatkan tambahan dukungan dari basis pendukung mantan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil," kata Hanta dalam rilis hasil survei Pilkada Jabar melalui akun YouTube Poltracking TV, Kamis (26/9/2024).

Selain terkait figur, Hanta menyebut dukungan para pendukung Ridwan Kamil kepada Dedi Mulyadi karena kedua sosok tersebut berada di koalisi yang sama, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Sementara itu, Poltracking Indonesia juga melakukan survei untuk mengetahui elektabilitas calon Wakil Gubernur Jabar di Pilkada 2024.

Posisi pertama ditempati oleh Erwan Setiawan dengan perolehan 20 persen suara, terpaut jauh dengan elektabilitas Dedi Mulyadi.

Baca juga: Safari ke Jombang, Cawagub Jatim Lukman Sowan Kiai hingga Hadiri Acara Maulid

Berbeda dengan para calon wakil gubernur lainnya yang memiliki elektabilitas lebih tinggi dibandingkan calon gubernur pasangannya.

Menurut hasil survei, Ilham Habibie meraih 16,6 persen, Gitalis Dwi Natarina 7,9 persen, dan Ronal Surapradja 7,2 persen.

Jadwal masa kampanye Pilkada Jabar 2024

Elektabilitas para peserta Pilkada Jabar itu tentu masih bisa berubah seiring kampanye yang dilakukan oleh tiap Paslon.

Masa kampanye Pilkada Jabar dimulai sejak Rabu (25/9/2024) hingga Sabtu (23/9/2024). Setelah itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberlakukan masa tenang selama tiga hari, yakni pada Minggu (24/9/2024) hingga Selasa (26/9/2024).

Pemungutan suara untuk Pilkada Jabar 2024 akan dilaksanakan pada Rabu (27/9/2024).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Cerita Haru Pekerja Bangunan Indramayu, Selamatkan Anak Terseret Arus dan Bertahan Hidup Pascabanjir Aceh
Bandung
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Kisah Heru, Berjalan Kaki Selama 8 Hari untuk Bertahan Hidup dari Wilayah Terisolir di Aceh
Bandung
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Gudang Obat dan Kosmetik dari China di Gunung Putri Bogor Terbakar, Terjadi Ledakan Beruntun
Bandung
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Sekda Jabar Mengaku Masih Sakit Hati dengan Ulah Resbob yang Hina Orang Sunda
Bandung
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Mobil Berisi 1 Keluarga Terjun ke Jurang Sedalam 20 Meter di Puncak Bogor, 4 Orang Luka-luka
Bandung
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Disorot Pakar Hukum, Dedi Mulyadi Tegaskan Surat Edaran untuk Mitigasi Bencana, Lindungi Warga
Bandung
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Banjir Meluas ke 20 Desa di Cirebon, BPBD Siaga Evakuasi Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Dedi Mulyadi Siapkan Rp 1 Miliar untuk Pulangkan 300 Warga Jabar dari Aceh
Bandung
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Catat Tanggalnya, Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan Saat Natal dan Tahun Baru di Puncak Bogor
Bandung
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Pagi Buta, Ular Kobra Tiba-tiba Muncul Menyelinap di Ruang Tamu Warga Indramayu
Bandung
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Kecelakaan di Tol Jagorawi, Mobil Boks Tabrak Kendaraan Lain hingga Hangus Terbakar
Bandung
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Cirebon, Warga: Ini Tak Biasa...
Bandung
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Sopir Ngantuk, Mobil Boks Tabrak Truk di Tol Jagorawi Hingga Terbakar
Bandung
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Setelah Sukabumi, Bogor Miliki Kebun Sawit Terluas di Jabar: Mayoritas Berusia 20 Tahun
Bandung
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau