Editor
JAKARTA, KOMPAS.com - Angkutan umum bertenaga hewan atau organik seperti delman, sado, dokar, andong, dan sejenisnya di sejumlah wilayah di Jawa Barat diminta tak beroperasi selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Kepala Dishub Provinsi Jabar A Koswara menuturkan, ini untuk mengantisipasi kemacetan saat musim mudik nanti.
Koswara menekankan, permintaan hanya berlaku di empat kabupaten/kota, yakni Kabupaten Garut, khususnya daerah Limbangan, Kadungora dan Leles.
Baca juga: Pemkab Karawang Buka Program Mudik Gratis, Cek Syaratnya...
Lalu, kawasan Pantura seperti Kabupaten Cirebon dan Indramayu, serta terakhir Kabupaten Bandung.
Keempat daerah tersebut menjadi perlintasan arus mudik dan balik masyarakat.
"Jadi seperti Garut, Kabupaten Bandung, kemudian Jalur Pantura, jalur arteri kan. Itu sangat terasa kalau ada one way. Nah itu terganggu kalau ada andong kayak gitu," kata Koswara, di Gedung Sate Bandung, Rabu (5/3/2025), dikutip dari Antara.
Koswara mengatakan bahwa Pemprov Jabar berdasarkan arahan dari Gubernur Dedi Mulyadi, akan memberikan kompensasi terhadap angkutan yang tak beroperasi tersebut.
"Arahannya supaya berhenti dulu, tidak beroperasi. Nanti diberi kompensasi," ujar Koswara pula.
Baca juga: Skenario Arus Mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Merak: Kategorisasi Kendaraan dan Siapkan 3 Pelabuhan
Terkait anggaran yang disiapkan dan detail angkutan yang disasar untuk mendapat kompensasi, Koswara mengungkapkan hal itu masih dikaji, mengingat kebijakan ini baru akan dijalankan sekarang ini.
Angkutan itu diminta berhenti beroperasi sekitar dua pekan yang diperkirakan dimulai H-7 hingga H+7 Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Dua minggu berhenti, diberi kompensasi," ujarnya lagi.
Koswara juga mengatakan bahwa angkutan barang dilarang beroperasi selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1446 Hijriah, terkecuali pengangkut bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak.
"Itu ada surat edaran nanti dari pusat. (Dilarang melintas) tol sama arteri. Semua angkutan barang kecuali bahan pokok dari H-6 sampai H+6," ujar Koswara pula.
Baca juga: Tradisi Sambut Ramadhan di Sulbar, Warga Konvoi Naik Delman Ziarah ke Makam Ulama
Selain itu, kata dia, diperkirakan libur Lebaran tahun ini akan diperpanjang karena berdekatan dengan hari besar keagamaan lain, yakni Hari Raya Nyepi.
Sekarang, kata Koswara, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi tengah mengusulkan perpanjangan masa libur guna mengintervensi terjadinya kemacetan.
"Sama ada perpanjangan waktu libur sekarang tuh, mau lagi diusulkan sama Pak Menhub. Sebelum dan setelah (Lebaran). Supaya mengurangi distribusi kendaraan. Kalau sekarang enggak salah, mulai dari Hari Nyepi, ujungnya tanggal berapa tuh? Nah, sekarang ditambahin sebelumnya gitu. Itu baru usulan dari Kemenhub," ujarnya pula.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang